Ketika sang surya telah kembali keperaduannya, terdengar sahut-sahutan suara adzan dariseluruh mesjid di negeri Kinanah ini. Maghrib telah masuk, disambut gembira oleh mereka yang berpuasa Arafah siang itu. Selepas shalat maghrib terdengar lantunan Takbir, tahmid dan tasbih diseluruh pelosok penjuru negeri Musa ini.Pertanda besok(Hari ini selasa) telah memasuki tanggal 10 zulhijah, dimana umat islam seluruh penjuru dunia pada tanggal itu merayakan Hari Raya Idul adha.
Pada tahun ini kembali terjadi perbedaan pada penetapan hari Raya idul Adha, dengan beberapa persepsi Hari ini dan hari besok Rabu 17 November 2010. Namun itu hanya sebuah ijtihad penetapan waktu, karena mengingat Bulan tak lagi bisa dilihat oleh mata telanjang, apalagi bulan baru yang mengharuskan untuk memakai Alat canggih(teropong bulan) untuk melihatnya. Karena ini hanya ijtihad ulama kita, maka sebagai umat islam kita diberi kemudahan untuk memilih, yang mau selasa silahkan! Yang mau Rabu juga tidak ada masalah.
Kebahagiaan hari eid ini dirasakan oleh seluruh umat muslim pagi itu, tidak terkecuali MASISIR (masyarakat Indonesia di Mesir), terlihat dengan wajah berseri-seri, mengingatkan kita kembali akan 4000 tahun yang lalu. Mengingatkan kita kepada sosok yang telah merobah jalur kehidupan kita, kepada mereka yang telah meletakkan panji-panji tauhid dalam hati kita. Mereka yang telah berkorban untuk tuhan yang mereka sembah(Allah). Dia lah yang membangun KA`BAH itu, yang awalnya hanya ditawafi oleh Tiga orang saja, namun sekarang rumah Allah itu ditawafi lebih dari satu juta umat muslim dunia. Mereka adalah Ibrahim dan istrinya Siti Hajar dan Anaknya Ismail.
Mesjid Assalam tidak asing lagi bagi MASISIR. Inilah mesjidnya Indoensia, bisa dikatakan begitu, karena setiap Hari Raya mesjid inilah yang menjadi saksi hari kebahagiaan Masyarakat Indonesia mesir terutama bagi mereka yang menuntut Ilmu di Negeri Al azhar Ini. Di mesjid ini kembali kita dipertemukan, yang telah lama berkecimpung dengan kuliah dan urusan masing-masing. Maka pada hari itu. Di mesjid itu silaturrahim itu mulai diruju` kembali. Ahlan…… (welcome) kalimat inilah yang sering terucap dari mulut Azhari(sebutan bagi Mahasiswa Indonesia yang kuliah Di Azhar).
Terlihat juga para Pembesar Indonesia Di Mesir (KBRI), mulai dari bapak Duta Besar sampai seluruh jajarannya, mereka berkecimpung dan membaur dengan masyarakat Indonesia di Mesir, dan selain itu mereka (Red: KBRI) juga menyediakan Makanan Ala Indonesia untuk disantap Gratis pada pagi Raya itu.
Dari tulisan ini, terselip sebuah Harapan untuk kita semua, sebagai seorang pemimpin dan kepala rumah tangga. Mari teladani kepemimpinan dan manusia Agung itu Ibrahim, sebagai seorang Anak mari teladani sifat nya anak soleh ini Ismail dan sebagai seorang Ibu, siti Hajar teladan bagi mereka. Semoga dengan itu semua negeri kita menjadi salah satu negeri yang Di doakan oleh Nabi Ibrahim:
وَإِذْ قَالَ إِبْرَاهِيمُ رَبِّ اجْعَلْ هَذَا بَلَدًا آَمِنًا وَارْزُقْ أَهْلَهُ مِنَ الثَّمَرَاتِ
“Dan ingatlah tatkala Ibrahim berkata: “Ya Tuhanku jadikanlah negeri ini negeri yang aman, dan berilah rezeki kepada penduduknya berupa buah-buahan yang banyak..”(Surat Al Baqarah: 126)
Sehingga menjadi negeri yang Baldatun thoyyibatun warobbun Ghofur. Selamat Idul Adha 1431 H. Mohon maaf lahir dan bathin. Kullu sanah wa antum bi khoir.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H