Mohon tunggu...
Anissa Muthia S
Anissa Muthia S Mohon Tunggu... Lainnya - (a.k.a Nyssa Syira)

Just Ordinary Woman With Extra Ordinary Dream... Blog : http://nyssasyira.com

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Stay Alert: Lindungi Diri dan Keluarga Anda

16 Maret 2017   07:40 Diperbarui: 16 Maret 2017   20:00 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mobilku sayang, Mobilku Malang


Di dunia ini, tidak ada yang bisa memperkirakan kapan musibah itu akan datang. Musibah datang dengan tanpa pemberitahuan sebelumnya. Tiba-tiba, Boomm! Terjadilah musibah itu. seperti halnya yang pernah menimpa orang tua saya beberapa buan yang lalu. Tepatnya pada bulan Oktober 2016, sebulan setelah pesta pernikahan saya. Waktu itu ibu saya berencana mengunjungi saudara yang sedang mengadakan 100 hari setelah kematian suaminya. Ibu saya berangkat dengan supir menuju daerah Bekasi. Baru sampai dipertengahan jalan (di jalan tol) tiba-tiba mobil yang dikendarai ibu saya berhenti. Sudah dicoba berkali-kali tetap tidak bisa hidup.

Biasanya jika seperti itu ada masalah dengan aki, namun sepertinya itu tidak mungkin karena mobil tersebut baru diservice seminggu yang lalu. Karena tidak ada tanda-tanda akan kembali hidup, supir saya segera memasang tanda segitiga kuning dan memberi tanda pada mobil yang akan lewat di belakangnya agar tidak melaju dengan kencang. Hal tersebut dilakukan karena posisi berhenti mobil tersebut berada di tikungan, sehingga apabila mobil yang dibelakang tidak melihat bisa saja mereka menabrak mobil kami karena terlalu kencang.

Setelah satu jam, datang petugas Jasa Marga yang membantu mobil kami untuk di derek ke luar tol dan menuju salah satu bengkel yang ada. karena saat itu posisi belum begitu jauh dari tol cibubur, akhirnya mobil itu dibawa ke bengkel yang ada di Cibubur. Setelah diperiksa ternyata ada beberapa bagian mesin yang rusak, diperkirakan karena pernah/sering terbentur sesuatu ketika sedang berjalan. Setelah diingat-ingat, beberapa kali mobil tersebut memang dipaksa berjalan di area banjir.

Mungkin karena bemper mobil yang rendah, pernah terkena benturan keras akibat menerobos banjir dan jalan berlubang, mesin mobil tersebut jadi rusak Petugas mengestimasikan biaya perbaikan untuk mobil itu adalah sbesar 42 juta. Waaw. Angka yang sangat fantantis. Sayangnya mobil itu tidak diasuransikan penuh, hanya asuransi kehilangan saja. Yaah, apa mau dikata. Tidak mungkin juga membiarkan mobil itu di garasi mobil selamanya. Karena tidak ada dana sebesar itu, orang tua saya menggunakan alternatif lain, yaitu menggunakan montir panggilan untuk membetulkan mobil di rumah. Dana yang dikeluarkan lumayan murah, tidak sampai 20juta. Namun karena khawatir dengan kondisi mobil tersebut, akhirnya mobil tersebut di jual.

Kalau mengingat hal tersebut rasanya menyesal mengapa dulu tidak membeli asuransi full coverage untuk mobil itu. Berpikir kalau semua akan baik-baik saja ternyata berakhir tidak baik. Terkadang kita memang harus mempertimbangkan risiko terburuk yang akan terjadi dalam mengambil suatu keputusan. Sempat terbersit dalam pikiran “Coba seandainya mobil itu diasuransikan, tentunya mobil itu tidak harus dijual dan tidak perlu mengeluarkan uang sebanyaknya”. Tapi, mau bagaimana lagi, “Nasi sudah menjadi bubur”. Untung itu dikedepannya, orang tua saya bertekad untuk mengasuransi mobil dengan full coverage untuk mengantisipasi kejadian seperti itu lagi. Sebagai manusia bijak, kita harus tanggap risiko terhadap kejadian apapun.

Risiko Adalah Ketidakpastian, Bagaimana Melindungi Keluarga Anda?

Dok.pribadi
Dok.pribadi

Untuk kendaraan, dapat dikatakan ada dua risiko yang akan dihadapi oleh pemiliknya, yaitu kehilangan dan kerusakan. Kehilangan bisa diakibatkan oleh keteldoran atau karena memang niat dari si pencuri untuk mengambil kendaraan tersebut. Sedangkan untuk kerusakan, banyak faktor yang dapat menyebabkan hal tersebut terjadi, seperti kondisi jalan yang tidak menentu, kecelakaan, disenggol kendaraan lain ataupun karena faktor alam, seperti banjir atau gempa bumi. Terkadang ketika si pemilik sudah sangat berhati-hati dalam berkendara, itupun tidak menjamin kalau tidak akan terjadi musibah karena ada faktor lain yang berperan. Karena itulah seorang pemilik kendaraan harus waspada terhadap risiko-risko yang mungkin akan dihadapi nanti.

Dalam menghadapi risiko-risiko seperti itulah perusahaan asuransi hadir di tengah masyarakat. Perusahaan asuransi berperan sebagai media yang dapat menanggung ketidakpastian yang akan terjadi pada nasabahnya di masa yang akan datang, termasuk menanggung risiko bencana atau musibah yang akan datang. Ada banyak perusahaan asuransi di Indonesia, salah satunya adalah asuransi Zurich. Baru-baru ini zurich mengeuarkan suatu aplikasi canggih yang membuat kita lebih stay alert terhadap kejadian yang ada disekitar kita. Nama aplikasi tersebut adalah Z-Alert. Dengan aplikasi ini diharapkan pengguna dapat lebih tanggap risiko bencana, dimanapun dan kapanpun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun