KEDIRI, JAWA TIMUR - belakangan ini jika kita melintas jalan Dhoho banyak toko-toko yang tertutup rapat. toko-toko tersebut sudah tidak beroperasi karena terhalang biaya operasional, penyebab dari itu semua karena perekonomian di sana melemah dan lesu akibat daya beli masyarakat yang menurun diperkirakan ada 50 toko yang tutup dan 24 toko yang tutup permanen akibat daya pembeli yang menurun. jenis toko-toko yang gulung tikar ada beragam seperti toko sepatu, toko hijab dan toko baju.
hal tersebut bisa terjadi karena pada tahun 2020 diterapkan PPKM selama pandemi yang berdampak pada penjual di daerah Jalan Dhoho akibat peraturan yang berlaku banyak toko yang tutup selama pandemi dan kehilangan para konsumen, faktor lain yang menyebabkan banyak toko yang gulung tikar yaitu banyak konsumen yang lebih memilih membeli barang melalui market place seperti, shopee dan tokopedia akibat hal itu banyak toko yang kehilangan para konsumen dan gulung tikar. sementara itu Pemkot Kediri menerapkan kebijakan dari pemerintah pusat untuk relaksasi pajak daerah, maka dari itu banyak pemilik usaha gulung tikar arena tidak mampu membayar pajak dan biaya operasional.
Karena konsumen morass jika market place mental dengan harga yang lebih murah banyak konsumen yang membeli melalui market place dan jarang melirik toko offline yang ada, konsumen merasa jika membeli baju dengan model yang sama di market place lebih murah daripada di toko maka pendapatan toko di Jalan Dhoho kota Kediri menurun drastis dan para penyewa rumah toko tidak memiliki  pendapatan untuk membayar sera dan pajak maka para pemilik toko memilih untuk tutup permanen.Â
solusi dari hal ini, pemilik toko bisa merancang ulang strategi pemasaran seperti mencoba untuk membuka toko online di market place until menambah pamasukan dan menghabiskan stok narang yang tertimbun agar tidal merasa rugi.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H