Mohon tunggu...
Nyoman Sumantra
Nyoman Sumantra Mohon Tunggu... Guru - Guru

Gunakan waktu dan pengetahuan yang ada untuk berbagi kepada semuanya agar kehidupan bisa membawa kebahagiaan.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Kisah Seruling Krishna

24 Agustus 2022   16:33 Diperbarui: 24 Agustus 2022   16:45 2113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setiap hari Krishna akan pergi ke kebun dan berkata kepada seluruh tanaman, "Aku menyayangimu." Mendengar hal ini, semua tanaman menjadi sangat bahagia dan memberikan jawaban, "Krishna, kami juga sangat menyayangi-Mu." 

Pada suatu hari Krishna bergegas dan terburu-buru pergi ke taman. Krishna mendatangi tanaman bambu dan tanaman bambu bertanya, "Krishna, apa yang terjadi?" Krishna berkata, "Aku memiliki sesuatu untuk ditanyakan kepadamu, namun ini sangatlah sulit." Tanaman bambu berkata, "Katakan kepada hamba. Jika hamba bisa, hamba akan memberikannya kepada-Mu." Jadi Krishna berkata, "Aku memerlukan hidupmu. Aku perlu untuk memotongmu." Tanaman bambu berpikir untuk beberapa saat dan kemudian berkata, "Apakah Krishna tidak punya pilihan yang lain? Tidakkah ada cara yang lain?" Krishna berkata, "Tidak, dan tidak ada cara yang lain." Jadi tanaman bambu berkata "BAIKLAH" dan menyerahkan dirinya sendiri.

Krishna memotong tanaman bambu dan membuat lubang di atasnya. Setiap saat Krishna membuat lubang, bambu itu merasa kesakitan. Krishna membuat sebuah seruling yang indah dari bambu tersebut, dan seruling ini adalah selalu bersama Krishna sepanjang waktu. Dua puluh empat jam dalam sehari, seruling itu selalu dengan Krihsna. Bahkan para gopi merasa iri dengan seruling itu.

Para Gopi berkata, "Lihatlah, Krishna adalah Tuhan kami namun kami hanya menghabiskan beberapa waktu saja dengan Krishna. Lihatlah dirimu, Krishna bangun bersama denganmu, berjalan bersamamu, tidur bersama denganmu, sepanjang waktu engkau selalu bersama Krishna." Para gopi bertanya kepada bambu, "Katakan kepada kami rahasiamu. Apa rahasia yang engkau miliki, sehingga Tuhan menjadikanmu begitu berharga?" Bambu berkata, "rahasianya adalah saya mempersembahkan diri saya sendiri dan Krishna melakukan apa yang layak untukku, dan dalam prosesnya saya harus mengalami begitu banyak rasa sakit dan penderitaan."

"Tuhan melakukan apapun yang Tuhan inginkan, kapanpun yang Tuhan inginkan dan bagaimanapun juga Tuhan menginginkanmu. Aku hanya menjadi alat-Nya saja." Ini adalah berserah diri yang sepenuhnya -- dimana Tuhan dapat melakukan apapun yang Tuhan inginkan pada dirimu, kapanpun Tuhan inginkan dan seperti yang Tuhan kehendaki. Percaya kepada-Nya sepenuhnya dan meliki keyakinan pada Tuhan dan selalu pikirkan bahwa engkau ada di tangan-Nya dan tidak ada yang salah yang akan terjadi.

Ini adalah bentuk sikap dari samarpan atau berserah diri sepenuhnya.

Apapun bentuk disiplin spiritual dan pengorbanan yang kita lakukan, adalah tidak muda untuk melayani Tuhan. Lantas bagaimana kita bisa melayani Tuhan? Kita harus mendekati Tuhan dan mempersembahkan diri kita kepada Tuhan sebagai alat-Nya.  

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun