Menjadi Literat Menjelang Pensiun
Saya amat percaya, teman2 di kompasiana, pastilah teman teman yang sudah literat yang sudah mumpuni dalam bidang sastra dalam arti luas, apakah yang berbau fiksi, non fiksi, ilmiah atau artikel populer dan beragam sastra lainnya.
Menjelang pensiun, saya pun memberanikan diri membuat novel remaja. Ini novel saya pertama karena sebelumnya bergulat menulis buku, kumpulan cerpen, kumpulan puisi, artikel.
Novel mengangkat budaya daerah Bali terkait dengan hari raya nyepi yaitu pawai ogoh ogoh.
Alur cerita berangkat dari peristiwa covid-19, dimana selama 2 tahun, pelaksanaan pawai ogoh ogoh dilarang. Setelah covid selesai barulah dibolehkan.
Subyek fiksi pelakunya adalah kalangan remaja yaitu pelajar yang menyambut gembira pawai ini. Mulai dari mencari bahan dan membuatnya.
Didalamnya juga mengulas rasa nasionalisme karena teman berbeda agama juga ikut mengarak ogoh2. Juga dimasukkan kesan mistis saat membuat maupun saat ogoh2 dibakar.
Sedikit dimasukan unsur salah pengertian hingga timbul keributan kecil agar pembaca remaja bisa menghindari keadaan seperti itu. Sekelebat juga ada roman remaja.
Novel ini ditutup dengan ramainya cerita anak2 setelah mereka masuk sekolah.
Semoga novel saya ini, bisa meramaikan kasanah susastra kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H