Belajarlah Ke Negeri Cina (3) Kisah Perjalanan Saya.
Baru kali ini saya ingin berbagi pengalaman saat melaksanakan studi banding ke negeri Cina. Kalau tidak salah perjalanan itu di tahun 2012. Saat itu kebetulan saya menjadi kepala sekolah di sekolah RSBI. Difasilitasi oleh Kementerian Pendidikan kami dari Bali berangkat berlima.
Setelah seharian berkunjung resmi ke sekolah, keesokan hari kami mendapat kesempatan refresing kebeberapa tempat hiburan dan melihat kehidupan masyarakat di sana.
Oh ya, saya lupa menginformasikan bahwa saat kami ketemu dengan tour leader. Ternyata mereka fasih berbahasa Indonesia. Konon tidak lepas dari konflik masa lalu di negara kita, sehingga banyak diantara mereka balik kenegerinys.
Pertama yang kami kunjungi adalah pasar rakyat. Pasar rakyat di tempat itu tidak jauh beda dengan kita. Masih ada dagang keliling bawa jajanan dan buah. Saya masih ingat beli semangka yang sdh dipotong. Harganya 2,5 yen. Kalau dirupiahkan saat itu Rp. 2.500.
Selanjutnya kami melihat barang barang cendramata. Ada bermacam macam jenis. Yang unik jam tangan tangan murahan disana belinya kiloan. Kalau tidak salah harga jam tangan kisaran Rp.10.000.
Kemudian kami berkunjung kepenghasil perhiasan terutama dari mutiara. Kalau di Indonesia yang saya tahu mutiara banyak dijumpai di Lombok. Di Cina kami diperlihatkan proses budi daya mutiara mulai dari peragaan penanaman bibit  di kerang.
Selain mutiara masih yang terkenal adalah batu giok. Batu giok memang berjenis kualitas. Saya membeli yang murahan saja. Namun ada batu permata yang saya beli lumayan mahal.
Sebelum makan siang, saya melihat orang tua sedang bermain judi. Saya tanya tour leader, katanya orang orang tua yang tidak produktif masih dibolehkan judi dengan taruhan yang sangat rendah. Jadi sekedar hiburan buat mereka.
Memasuki rumah makan, yang dicari adalah masakan Indonesia. Dalam satu meja, kira kira berenam, sudah tersaji berbagai jenis hidangan. Hebatnya di meja itu ada tempat menghangatkan hidangan seperti sayur. Saat itu saya makan begitu lahap karena hidangan pas dan enak.
Di sore hari, kami diajak menikmati menelusuri sungai. Awal kita naik diujung. Menurut saya itu ujung utara. Sungai lumayan luas. Baru masuk perahu, sudah ada pedagang dari produk sungai. Saya beli ikan goreng. Rasanya gurih sekali.