Mohon tunggu...
Nyoman Sarjana
Nyoman Sarjana Mohon Tunggu... Guru - Guru dan Penulis

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Tergoda Gadis SMA Saat KKN

8 Juni 2024   14:46 Diperbarui: 9 Juni 2024   12:18 321
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Waduuuh..., maaf Kak Wawan. Jemarimu kena cat." Sambil berucap Ratih memegang jemariku dengan lembut.

Ratih memandangku tajam. Sorot mata  seolah menyimpan sesuatu yang sangat rahasia. Bibirnya yang tipis, seakan bergetar.
"Kak Wawan. Ratih mengagumi mu. Kakak lelaki yang serius. Pastilah nanti bertanggungjawab atas keluarga.

"Ini sudah siang. Kakak mau makan siang dulu ya. Mau makan di sini?"

"Lain kali aja. Boleh kan Ratih temenin Kakak sampai sore. Aku kan dianterin sama Kakak  Mirah balik ke rumah nanti."

"Tentu dengan senang hati. Istirahat dulu di kamar Kakak Mirah." Kataku sebelum akhirnya Aku masuk kamar untuk makan.

Waktu terus berlalu. Aku merebahkan badan di kasur. "Andai Aku hidup lebih berpunya, Aku bawa motor KKN, pasti Aku tawarkan ke pantai kepada Ratih. Tidak seperti sekarang, mengeluarkan kata-kata aja malu." Pikirku

"Kak, udah selesai makan." Tiba-tiba Ratih duduk di samping tempatku berbaring. Aku terkejut dan mengambil posisi duduk.

"Kakak, bentar Ratih balik. Semoga besok atau lusa bisa datang lagi."

Entah darimana kelakianku bangkit. Aku merasa tertantang. Aku berpindah duduk agar berhadapan. Aku ambil jemarinya.

"Iya. Ratih harus rajin sekolah. Jangan melawan guru. Nanti bisa bodoh dan tidak sukses."

Tak dinyana Ratih merebahkan kepalanya di bahu ku. Aku tak menyia-nyiakan kesempatan. Ku belai rambutnya. Ku elus pipinya, dan kecupan bertengger di bibir Ratih. Rupanya Ratih menyambut. Aku rebahkan di tempat tidur. Dan kamipun saling melepas cumbu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun