Cinta Bersemi, Tapi Jarak Menjauh
Setelah selesai berdandan, Talisa duduk di meja bupet di kamar hotel. Dia merasa malas untuk keluar karena cuaca di Kuta lumayan panas. Talisa membuka korden kamar. Ia memandang ke selatan. Dilihatnya pantai kuta yang sangat eksostik. Hamparan pasir putih dan air laut yang tenang tambah menggoda hatinya untuk bisa bermain di situ.
Sambil memakan camilan dan susu hangat, Talisa membayangkan andai Faldo ada di sini, pasti ia akan memberanikan diri untuk mengajaknya jalan-jalan.
Waktu terus berlalu. Talisa merebahkan tubuhnya di kasur. Jenuh ia rasakan sendirian. Talisa melirik jarum jam di hpnya. Sudah jam 5 sore. Pikirannya sedikit galau mengapa Faldo belum datang membawa lukisan.
Talisa menenangkan hatinya dengan menonton tv. Dicarinya jaringan fashion, sesuai dengan kesukaannya. Talisa melihat hpnya menyala. Ia bergegas mengambil. Ternyata ada telpon dari Faldo.
"Esa, aku sudah berangkat. 20 menit aja aku nyampe."
"O ya, Mas Faldo. Aku tunggu. Ingat hotel Paradiso. Aku akan menjemputmu di loby hotel."
"Ya, makasi. Sampai jumpa."
Hati Talisa berbunga-bunga. Ia berdandan. Beberapa kali bergaya di depan cermin untuk meyakinkan diri.
 Talisa kemudian bersiap turun lewat life.