Mohon tunggu...
Nyoman Sarjana
Nyoman Sarjana Mohon Tunggu... Guru - Guru dan Penulis

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Jakarta

20 April 2024   19:34 Diperbarui: 20 April 2024   20:41 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Input sumber gambar Monas poto sendiri

Jakarta

Di usia senja sekali lagi
Aku injakkan kaki di kota Jakarta
Mungkin yang terakhir
Tidak ada yang berubah
Jalanan padat merayap
Langit seperti gelap seperti mau hujan
Itu konon tidak cuma polusi terlewat ambang
Gedung pencakar menutup jarak pandang

Mampir di tanah Jakarta
Hampir tak ada jengkal tuk bersenda gurau
Lalu lalang penghuni seperti bisu terbungkus sibuk ambil kerja

Menyusuri pasar tradisional
Tukang bakul memikul bawang
Jual beli terlihat beragam
Sampah plastik berseliweran
Bajay terlihat berebut penumpang

Pergi ke Monas
Berkunjung diantar mobil jemputan gandengan
Menunggu bisa naik
Perkiraan jam 2 sore baru bisa
Tak jadi buat kenangan

Beralih menikmati Taman Mini
Tidak banyak yang berubah
Bahkan terkesan tak berkembang dan kurang terurus
Mungkin karena anak muda tak suka yang kuno

Akhirnya meluncur ke Ancol
Sea word pastilah paling menarik
Berbagai atraksi ikan nan indah
Hanya beberapa tempat kuliner
Seperti liar rumah hantu

Itulah Jakarta
Yang ku tahu terakhir.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun