Ratapan Anak Tiri
___________________________
*cerbung ini tdk menjiplak film Ratapan Anak Tiri. Diseting suasana tahun 70an.
___________________________
"Ibu tiri, hanya cinta kepada ayahku saja.
Bila ayah disampingku, ku dimanja dan dipuja. Tapi bila ayah pergi, ku disiksa dan dimaki."
Sambil membilas cucian di sungai, Tari teringat dengan lagu dari film ratapan anak tiri. Keringatnya terlihat jelas, karena pakaian ditubuhnya seperti basah.
"Tari, jam segini masih nyuci? Cuacanya sangat panas. Nanti kamu sakit."
Tari dikejutkan suara kakek, yang baru saja tiba di sungai. Dipundak kakek tersangkut pencar. Disungai luas dan airnya jernih memang banyak menyimpan ikan.
"O, Kakek. Mau cari ikan ya? Ndak apa-apa Kakek. Sudah biasa Tari lakukan." Tari menyembunyikan rasa lelah dan panas menyengat.
Kakek Tano memandangi Tari. Ia teringat dengan cucunya kalau jam segini sering bermain petak umpet. Kakek Tano mendekati Tari.
"Tari, ini kakek bawa pisang rebus. Makan dulu. Kakek tungguin sambil persiapan melepas pencar."
Tari memandangi Kakek Tano, sambil menjulurkan tangannya. "Terimakasih kakek." Tari memakan pisang rebus dengan lahap.
Waktu terus berlalu. Tari menyempatkan diri mandi di sungai. Badannya terasa segar. Tari tidak mau berlama-lama. Dia takut dimarahi ibu tirinya.