Mohon tunggu...
Nyoman Sarjana
Nyoman Sarjana Mohon Tunggu... Guru - Guru dan Penulis

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Geo, Ini Aku

26 Maret 2024   12:13 Diperbarui: 26 Maret 2024   12:14 228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Geo, Ini Aku
DN Sarjana

"Geo ini aku," suara lemah terdengar di hp Geo. Perasaannya menjadi tidak enak. Geo kemudian balik memanggil-manggil Rina lewat telpon genggamnya. Tapi sedikitpun suara menyahut.

Geo mencari jejak Rina di google map. Ternyata hp nya sudah tidak aktif lagi. Pikiran Geo semakin kacau. Ia menghubungi teman-teman Rina. Tak satupun bisa memberi jawaban pasti.

Yang jelas, Rina kekasihnya pagi jam delapan pasti berangkat kerja dari rumah kos di kisaran Bogor. Setelah hampir dua jam dalam kebingungan, Geo melaporkan kasusnya ke kepolisian.

*****
Sekitar pukul 11 siang, Geo sampai di kantor polisi. Dia bercerita terkait dengan putusnya hubungan komunikasi dengan Rina. Geo curiga terjadi penculikan terhadap Rani.

"Mas Geo, kami sudah menerima dan jelas menerima laporan Mas. Kami akan berusaha menemukan kembali. Apa kalian punya hubungan khusus, semisal pacaran?"

Geo hanya menganggung, lalu menyampaikan dengan jujur bahwa pernah ada orang yang ditolak oleh Rani. Orang tersebut sering mengganggu Rani, hingga sampai mengancam.

*****
Dua hari sudah Rani belum ada kabar berita. Tentu perasaan Geo menjadi tidak enak. Hari-hari Geo memikirkan nasib Rani. Jangan-jangan..., pikiran buruk itu menghantui Geo.

Sementara itu di suatu tempat. Rani masih disekap oleh Johan. Ia masih diperlakukan baik-baik. Rani berusaha untuk meluluhkan hati Johan.

Johan bukan orang sembarangan. Ia anak pengusaha. Hidupnya sangat mapan. Cuman karena ia kehilangan kasih sayang, hingga semenjak SMA ia sangat mencintai Rani.

"Rani. Ingat aku bukan menculikmu. Kalau aku bermaksud tidak baik, pasti telah terjadi sesuatu kepadamu." Kata Johan sambil mengepulkan asap rokok. Sementara tangan lainnya memegang minuman keras teman hidupnya setiap hari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun