Â
Pemerintah Kota Semarang telah melakukan upaya untuk meminimalisir risiko banjir melalui pembangunan DAM Jatibarang, normalisasi Kanal Banjir Barat dan normalisasi drainase. Namun dengan kondisi yang berkembang saat ini seperti kenaikan intensitas curah hujan dan berkurangnya kapasitas resapan baik di hulu maupun di hilir, risiko terjadinya banjir di 16 kelurahan di wilayah Kanal Banjir Barat tetap ada. Maka dari itu, kesiapsiagaan masyarakat mutlak diperlukan. Sebagai bagian dari mendukung upaya Pemerintah Kota Semarang, maka Mercy Corps Indonesia (MCI) berkolaborasi dengan Initiative for Urban Climate Change and Environment (IUCCE) dan Initiative for Regional Development and Environmental Management (IRDEM) dengan pendanaan dari Zurich Foundation untuk membantu masyarakat di 16 kelurahan tersebut.
Dari kajian yang telah dilakukan melalui Zurich Flood Resilience Program (ZFRP), salah satu aksi yang disepakati untuk ditindaklanjuti bersama dengan masyarakat adalah pembentukan dan penguatan Kelompok Siaga Bencana (KSB) di 8 kelurahan yang merasa butuh dikuatkan kapasitasnya, yaitu Kelurahan Kalipancur, Manyaran, Bulustalan, Cabean, Petompon, Bulu Lor, Krobokan, dan Panggung Lor. Pembentukan KSB tersebut juga menjadi bagian untuk mendukung program BPBD Kota Semarang untuk mewujudkan Kelurahan Tangguh Bencana. Sebagai bentuk tindak lanjut berikutnya, KSB di masing-masing kelurahan tersebut diikutsertakan dalam pelatihan kesiapsiagaan dalam menghadapi banjir.
Pelatihan dilaksanakan pada 23-24 September 2017 di Waduk Jatibarang Semarang. Dalam kesempatan ini, Mercy Corps Indonesia dan IUCCE berkolaborasi dengan BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kota Semarang, Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Semarang, dan BRIMOB Simongan. Selama dua hari, sekitar 67 masyarakat dari berbagai perwakilan KSB mendapat materi dasar dalam kesiapsiagaan bencana banjir dan diajak untuk mempraktikannya bersama-sama melalui simulasi.
Mercy Cors Indonesia dan IUCCE sebagai pendamping di masyarakat berharap bahwa kesadaran masyarakat terhadap pentingnya kesiapsiagaan terhadap bencana dapat meningkat. Beberapa pengetahuan yang diberikan melalui pelatihan ini di antaranya terkait bagaimana melakukan pertolongan pertama, penyelamatan korban, melakukan penyimpanan aset dan barang saat bencana, berkoordinasi dengan badan kebencanaan setempat dengan menggunakan Handy Talkie, serta menyiapkan tempat evakuasi berikut dapur umumnya. Selain perwakilan KSB dari 8 kelurahan area Kanal Banjir Barat, perwakilan Kelompok Perahu Suko Makmur yang bertugas di area Waduk Jatibarang juga turut diikutsertakan.
Oleh: Nyoman Prayoga, Mega Anggraeni
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H