Mohon tunggu...
Ni Nyoman Nadya
Ni Nyoman Nadya Mohon Tunggu... Lainnya - Membaca adalah jendela ilmu, maka menulis adalah pembuat jendela ilmu

Welcome! Seorang mahasiswi Program Studi S1 Hospitaliti dan Pariwisata di Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti. Awardee Beasiswa Unggulan 2019

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Seni Pertunjukan yang Masih Dilestarikan di Bali! (Bagian 1)

8 Agustus 2022   23:29 Diperbarui: 8 Agustus 2022   23:33 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bali merupakan salah satu daerah di Indonesia yang masih sering menampilkan seni pertunjukan, yang sangat melekat pada budayanya. Banyak sekali seni pertunjukan yang diadakan di Bali mulai dari yang komedi hingga pertunjukan yang berbau mistis. Nah berikut merupakan beberapa contoh seni pertunjukan yag terkenal di Bali. Apa saja ya? Check this out!

Yang pertama adalah Calon Arang. Untuk kalian yang menyukai hal hal yang berbau horor dan mistis, Calon Arang adalah pilihan pertunjukan seni yang pas untuk Anda saksikan dan tidak boleh Anda lewatkan! Calon Arang adalah seorang tokoh dalam cerita rakyat Jawa dan Bali dari abad ke-12. Pertunjukan calon arang biasanya dilaksanakan di tempat dan waktu tertentu pada saat upacara keagamaan di Bali. Banyak tokoh yang di mainkan dalam pertunjukan seni Calon Arang seperti Barong, Rangda, dan Celuluk dengan penampilan yang menyeramkan. Didalam pertunjukan seni Calon Arang biasanya diceritakan atau ditampilkan perkelahian antara Barong dan Rangda dan juga pemegang keris. Dalam pertunjukan seni Calon Arang tersebut juga akan ditampilkan suatu adegan para pemain diduga kesurupan dan menusuk diri Rangda dengan keris. Pada adegan ini, suasana terasa mencekam dan aura mistis semakin kuat. Suasana mistis juga lebih terasa pada saat ritual "Ngunang Leak" atau sejenis makhluk atau hantu menggunakan "bangke matah" atau mayat.

Bagaimana? Apa sudah merasa merinding? Hiiii

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun