"Only he who gives up is defeated. Everyone else is victorious"Â -- Sebuah penggalan bijak dari Paulo Coelho, Sastrawan Brasil, yang menekankan pentingya sebuah perjuangan sebagai proses, karena menyerah bukanlah sebuah pilihan. Menang atau kalah adalah sebuah konsekuensi dari hasil perjuangan. Sehingga diperlukan waktu untuk menyikapi segala sesuatu dengan bijak serta lebih memaknai sebuah proses sebagai pendewasaan untuk mencapai tujuan utama, hasil akhir hanyalah bonus.
Karenanya dalam melakukan pengelolaan keuangan pribadi, setiap orang diwajibkan untuk melihat proses pengelolaan keuangan untuk jangka panjang sebagai sebuah proses yang berkesinambungan. Tentu patokan awal adalah penentuan hasil atau target yang diinginkan, misalnya menabung uang muka untuk proses pembelian rumah, investasi untuk pendidikan anak, menabung untuk modal usaha, menabung untuk persiapan masa pensiun dan sebagainya. Namun jauh lebih penting adalah pembuatan sebuah ROAD MAP berupa rencana-rencana yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan dalam skala waktu yang lebih pendek dan TERUKUR.
Setelah melakukan 2 langkah awal tersebut, selanjutnya  dalam fase awal adalah melakukan identifikasi untuk bisa melakukan skala prioritas dalam pengeluaran ke dalam 3 kelompok, yaitu:
- KEBUTUHAN adalah sebuah pos pengeluaran yang diperlukan untuk bertahan hidup dalam segala situasi dan kondisi seperti makan & minum, tempat tinggal, utilitas dan sebagainya
- KEINGINAN merupakan sebuah pos pengeluaran yang masih bisa ditunda karena tidak akan berdampak signifikan jika tidak terpenuhi. Kita akan bahas lebih mendalam nanti.
- TABUNGAN adalah pos pengeluaran yang akan menjadi JARING PENGAMAN dalam sebuah proses perencanaan keuangan dalam menjembatani sasaran-sasaran kecil yang direncanakan menuju tujuan jangka panjang dari sebuah perencanaan keuangan.
Dalam keseharian kita, irisan antara KEBUTUHAN dan KEINGINAN menjadi ABU-ABU, sehingga diperlukan pemikiran lebih jauh dan mencoba memilih dan menempatkan skala prioritas yang tepat. Ada beberapa metode untuk melakukan hal ini, seperti menyusun 3 pertanyaan dasar:
- Apakah hal tersebut benar-benar diperlukan saat ini ?
- Dampak yang bisa terjadi apakah signifikan atau tidak
- Ketiadaan alternatif untuk subtitusi terhadap hal tersebut
Jika semua jawaban dari pertanyaan tersebut adalah IYA, maka besar kemungkinan hal tersebut adalah sebuah KEBUTUHAN. Dan desain skala prioritas setiap orang akan berbeda-beda untuk setiap produk yang sama di luar pemenuhan kebutuhan pokok. (Makan, Sandang & Papan)
Mari kita urai dalam 2 contoh produk untuk pengusaha warung makan & seorang pialang saham retail untuk melihat skala prioritas untuk produk biaya transportasi dan jasa layanan internet. Dalam keseharian untuk berbelanja kebutuhan warung makan seperti beras, sayur, daging, minyak dan lainnya, maka pengusaha warung makan membutuhkan penganggaran jasa transportasi sehingga pos ini akan masuk dalam POS KEBUTUHAN. Sementara bagi seorang pialang saham retail, yang cukup bekerja dari rumah dengan menggunakan computer dan jaringan internet, maka kebutuhan transportasi adalah sebuah POS KEINGINAN.
Kembali ke jasa layanan internet, bagi seorang pialang saham retail yang membutuhkan koneksi ke server bursa saham, menjadikan produk layanan internet menjadi sebuah POS PENGELUARAN yang dikategorikan sebagai KEBUTUHAN. Â Sementara bagi pengusaha warung makan yang masih bisa menjual produk makanannya secara langsung ke pelanggan, maka produk jasa layanan internet merupakan sebuah POS KEINGINAN. Walaupun merupakan sebuah nilai tambah jika ingin menambah volume penjualan melalui jasa layanan makanan online.
Setelah bisa melakukan skala prioritas terhadap pemilihan antara KEBUTUHAN dan KEINGINAN, kiranya akan lebih baik untuk memahami konsep pengelolaan dengan menggunakan rumus 50/30/20, yang dipopulerkan oleh Senator Elizabeth Warren dan putrinya, Amelia Warren Tyagi dalam buku All Your Worth: The Ultimate Lifetime Money Plan. Sehingga 3 kategori atas KEBUTUHAN, KEINGINAN dan TABUNGAN akan terdistribusi dengan bijak. Dalam rumus ini akan membagi pemasukan kita ketika akan menjadi pengeluaran menjadi seimbang bahwa 50% dari penghasilan akan disisihkan untuk pos KEBUTUHAN, 30% untuk pos KEINGINAN dan 20% untuk pos TABUNGAN, dimana dana pensiun, asuransi Kesehatan serta investasi lainnya akan masuk di pos ini.
"Apa yang bisa kami kelola, kalau uangnya saja tidak ada?"
"Kamu enak, penghasilanmu besar. Kami bisa makan saja sudah bersyukur"