Mohon tunggu...
Nyoman Lisnawa
Nyoman Lisnawa Mohon Tunggu... Administrasi - kebun

pensiunan, gemar menulis dan membaca apa saja........

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Belajar Mengetik dengan Komputer Tidak Sesulit Bayanganku

8 Januari 2015   16:14 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:33 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

BELAJAR MENGETIK DENGAN KOMPUTER TIDAK SESULIT BAYANGANKU

Pada awal tahun 1990, di Kantorku sudah membeli perangkat komputer yang sangat canggih pada jaman itu, seperangka komputer IBM on line yang sudah menggunakan server dan printer data produc.

Namun bahasa pemograman yang digunanakan adalah COBOL, yang merupakan droping pusat dalam hal ini Departemen Dalam Negeri bekerja sama dengan Pihak ketiga dari Amerika.

CPUnya sangat besar, dan printernya juga besar, penyimpanan data menggunakan Pita sepertifilm negatif dalam Film2 jaman dulu, digukan untuk mengolah data kepegawaian dan Gaji PNS.

Dengan menggunakan Monitor yang cukup banyak dan satu buah server, aku yang untuk pertamakalinya melihat mesin itu sangat tertarik dan ada berkeinginan untuk mempelajari dan mengusai untuk mengoperasikannya.

Suatu ketika teman-teman PNS di Sekretariat Kantor Gubernur akan diberangkatkan untuk mengikuti Kursus Komputer di Jakarta, yang nantinya akan ditugaskan sebagai tenaga Operator di Unit Baru tersebut.

Namun sebelum diberangkatkan mengikuti Kursus tersebut, PNS yang berminat dan memenuhi syarat akan di kirim untuk kurus ke Jakarta, dan akan ditest kemampuannya.

Tapi sayang aku tidak dibolehkan ikut test karena aku memiliki latar belakang pendidikan SMA Sosial ( IPS), padahal waktu itu aku sudah Sarjana Muda Administrasi Negara alumi STIA-LAN RI Jakarta.

Maka akupun sangat kecewa dan protes kepada panitia seleksi, tapi karena itu sudah ketentuan yang dibuat oleh pusat, apa boleh buat, akupun mengalah.

Berangkatlah teman-temanku ke Jakarta untuk ikut kursus..... pemograman Cobol.

Untuk mengisi kekecewaanku, aku berjalan-jalan ke Toko elektronik, ternyata disana dijual PC (Personal Computer) yang pada jaman itu belum menggunakan hardis, hanya Flopy disk.

Akupun membeli PC tersebut dengan cara mencicil melalui Bank Swasta, karena pada saat itu aku tidak memiliku yang cukup untuk membeli secara tunai.

Dan untuk mengoperasikan PC tersebut aku belajar sendiri dengan membeli buku-buku pedoman menggunakan komputer, mulai dari Progam WS, dan Lotus, berkembang menjadi Symphoni, selanjutnya WP ( Word Perfect).

Aku belajar betul-betul sendiri, karena keinginanku begitu kuat, dan pada awalnya aku adalah pengetik cepat 10 jari mata tertutup, tidak ada kesulitan untuk mengenal Tut-tut dalam kibord PC pada jaman itu.

Kembali dengan teman-temanku yang berangkat kursus ke Jakarta, mereka kursus selama enam bulan hanya mempelajari bahasa pemerograman cobol, namun pulangnya tidak banyak yang berhasil.

Sebaliknya aku yang nota bene adalah tamatan SMA IPS dengan kegigihan sendiri mampu mengoperasikan PC dengan baik, dan di Kantor pun aku minta kepada atasan agar dibelikan PC untuk membuat laporan, kebetulan aku ditempatkan di Biro Keuangan.

Dan atasanpun memenuhi keinginanku, sejak saat itu, akulah yang membimbing teman-teman untuk dapat mengopeasikan komputer.

Berikutnya dengan perkembangan Teknologi , komputer dilengkapi Hardisk, walaupupun OS DOS, sangat jadul.

Seiring dengan perkembangan jaman, teknologi komputer makin maju, barulah dikenal dengan OS Window dan berkembang sampaisekarang, dan mulai dikenal dengan SpreedSheet ( Exel, Word,Power point) dll.

Dengan kemampuanku itulah aku sering diundang oleh Kabupaten-kabupaten lain untuk memberikan bimbingan teknis di daerah, dan dengan demikian pundi-pundi penghasilanku semakin bertambah.

Dan akhirnya aku bersykur, inilah hikmah dari kegigihan dan keuletanku belajar. Walaupun sempat ditolak oleh atasan untuk ikut test.

Walaupun demikian, masih banyak PNS seangkatanku dulu enggan belajar komputer, dan tidak disadari mereka akan tergilas dengan kemajuan teknologi.

Ternyata Belajar Komputer itu tidak sesulit yang dibayangkan.

Yang aku inginkan sekarang kursus Pemograman, tapi dikotaku tidak ada kursus yang benar-benar mampu untuk mendidik orang dari Nol menjadi Programan yang bukan berasal dari Sekolah Tinggi Komputer.

Walau kini aku sudah pensiun dari PNS dan usia sudah hampir berkepala enam , tapi semangatku untuk belajar masih tinggi.

Dan aku bersyukur anak-anakku juga seperti aku rajin belajar walaupun tanpa disuruh.

Terimakasih anak-anakku.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun