Sakit datang tidak memberi khabar terlebih dahulu, namun datangnya sakit itu terasa setelah badan terasa silu-silu, dan kepala sering pusing, beberapa hari kamudian aku agak demam, kuminum parasitamol, obat menurut panas badan, memang agak mendingan, tapi beberapa jam kemudian panas badanpun semakin tinggi, setelah tiga hari ku khabarai anakku, dan aku diberikan obat antibiotik dan obat penghilang nyeri sekaligus menurun suhu panas badan.
setelah hari kelima, panas badanku tidak kunjung turun, anakku menyarankan pada suatu sore, agar aku ke Laboratorium untuk cek darah dan cek urin, beberapa jam ketahuan hasil labnya, bahwa trombosit dalam darahku sangat rendah, dan disarankan segera dibawa ke Rumah Sakit .... langsung sore itu sekitar jam 16.00 aku ke UGD Rumah sakit swasta, aku berbaring lemas dan pusing, dari hasil laboratorium itu aku langsung di cek tensi, Â cek jantung, dan untuk pertolongan pertama aku di infus melalui suntikan di punggung tangan kiriku.
Cek darah dilakukan lagi untuk mengetahui,mungkin aku mengindap penyakit lain, dan aku diperkirakan menderita demam berdarah, tapi dokter spesialis dalam yang ada di rumah sakit masih meragukan akan serangan DB, mungkin Tifus atau ususku bermasalah.
Selama empat hari di rumah sakit aku hanya diberikan infus, infus itu ada berupa asupan makan lewat infus, anti biotik, dan infus lainnya, jadi ditanganku dipasang infus paralel, satu jarum dua macam infus masuk sekaligus, entah berapa botol infus yang masuk dalam tubuhku, karena aku tidak mau menghitungnya.
Dan pada saat yang sama di hari keempat, kepalaku terasa pusing berat, kepala terasa tertekan, tengkuk sangat sakit, nyut-nyutan, aku di rujuk lagi ke dokter spesialis saraf, dan kata sang dokter aku tidak perlu dirontegen, hanya perlu obat penghilang pusing ....Â
Terima kasih kepada dokter, dan para perawat, yang selalu singap dalam bertindak, terima kasih tuk anak-anakku yang selalu setia menemani aku selama dirawat di rumah sakit.
demikian juga aku ucapkan terima kasih kepada istriku yang selalu menemaniku selama perawatan, juga menantu, dan saudara-saudara yang lain.
untunglah aku memiliki anak-anak yang berprofesi sebagai dokter, mantu yang juga dokter, sehingga aku  cepat ditangani... malahan anakku yang no.2 (dua), jauh-jauh datang dari denpasar khusus menjenguk ayahnya yang sakit, suksma.
Kesehatan ternyata sangat perting  untuk dijaga, yang membuat kita sakit ternyata sangat berpengaruh dari lingkungan, pola makan, dan perasaan yang bergejolak dalam batin.
Semoga penyakit menjauh.
Â