Alhamdulillah sejak 2008 saya sering ke kota Pekanbaru ibukota Provinsi Riau dalam rangka kerja sebagai Professional Exhibition Organizer dan tahun ini di minta lagi untuk membantu menjadi Project Manager pelaksanaan event Pameran Riau Expo 2011, memasuki kota Pekanbaru kita di hadapkan dengan pemandangan kota yang bersih dan nyaman dikarenakan kota Pekanbaru telah 7 kali menerima Piagam Penghargaan Piala Adipura, dimana kota ini bersih dan rapi serta bebas macet, namun tahun ini macet merupakan hal yang harus saya hadapi dikarenakan sedang adanya pembangunan fly over guna menghadapi event nasional di tahun 2012 yaitu Pekan Olahraga Nasional ke 18 yang akan berlangsung di provinsi Riau.
Tahun 2011, Pemerintah Provinsi Riau akan melaksanakan event Pameran Riau Expo 2011 yang dilaksanakan dalam rangka Ulang Tahun Pemerintah Provinsi Riau ke 54 Tahun dan juga menjadi Tuan Rumah Pelaksanaan Pekan Olahraga Pelajar Nasional (POPNAS) ke XI yang menjadi awal persiapan dalam pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XVIII di tahun 2012.
Tahun ini saya dapat berkunjung ke beberapa kabupaten yang ada di luar Kota Pekanbaru, pertama saya mengunjungi Kabupaten Kampar dengan ibukota kabupaten Bangkinang dengan jarak wilayah 60 km dari ibukota Provinsi yaitu Kota Pekanbaru dan dapat di tempuh dengan kendaraan roda empat selama 1 jam perjalanan, alamnya yang indah dan banyak memiliki potensi buah-buahan serta penghasil padi untuk penduduk di Provinsi Riau. Â Kami berencana tahun 2012 akan membuat dan melaksanakan event pameran di Kabupaten Kampar, dan ketika kami mengunjungi wilayah Bangkinang kami juga survey tempat-tempat yang layak untuk menjadi lokasi kegiatan pameran di kabupaten Kampar.
Perjalanan saya selanjutnya adalah Kabupaten Indragiri Hilir dengan ibukota kabupaten Tembilahan, dengan jarak tempuh perjalanan selama 7 jam menggunakan roda empat pribadi, perjalanan menuju Kabupaten Indragiri Hilir saya lakukan bersama sahabat dan mitra bisnis saya Pak Ahmad Fadli yang biasa saya panggil bang fad, saya bermalam di rumah orang tua bliau yang merupakan rumah panggung dan masih menggunakan kayu sebagai tembok dan alas lantainya, Kabupaten Indragiri Hilir yg biasa di singkat INHIL merupakan kabupaten paling jauh dan luas di provinsi Riau, sering disebut sebagai Kota 1000 Parit, parit merupakan istilah sungai kecil yang dulunya dapat di layani dengan perahu pompong, dan banyak yang berdagang dengan menggunakan perahu dan di INHIL ada sungai yang bernama Sungai Indragiri yang lebarnya 1 km dan banyak nelayan yang mencari hasil laut untuk di jual ke kota Pekanbaru.
Selama tiga hari di INHIL saya selalu di jamu dengan masakan khas Melayu dan menu masakan ikan laut, udang dan kerang ukurannya besar-besar sehingga makan sedikit pun perut terasa sudah penuh di karenakan sedapnya masakan dan ukuran dari lauk pauk yang kita makan, dikarenakan masakan tersebut di masak ketika kita akan makan sehingga terasa segar dan hangat serta nikmat, keramahan khas negeri Melayu terasa kental dan tamu begitu besar di muliakan, sesuatu yang harus di lestarikan dan di warisi kepada anak cucuk kita.
Yang menarik adalah ketika kami hendak berjumpa dengan Bupati Kabupaten Indragiri Hilir - Bapak Dr. Indra Muchlis, tak ada protokoler yang kaku dan bliau sangat low profile dan kami di temui ketika bliau sedang berlatih olahraga dan tanggapan beliau dalam rangka dukungan dan partisipasi dalam pelaksanaan pameran Riau Expo 2011 sangat antusias dan bahkan bliau memesan 1 tenda khusus untuk hobby bliau dalam hal sound system.
Itulah sekelumit hasil perjalanan kami di Provinsi Riau yang kaya akan sumber daya alam dan sumber daya energi, baik kelapa sawit, gas, minyak bumi, batu bara, dan lain-lain
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H