Mohon tunggu...
Nyoman Heru
Nyoman Heru Mohon Tunggu... -

Pendidikan S1-TI, berkarir di IT selama 16 tahun, sejak 2006 berwirausaha di bidang creative dan aktif mendorong dunia wira usaha serta pemberdayaan masyarakat di bidang ekonomi

Selanjutnya

Tutup

Money

Beternak Domba

1 Februari 2011   01:55 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:00 691
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Jika kita membaca kata "domba" maka yang terlintas adalah "adu domba" namun kami mencoba bercerita mengenai beternak domba, suatu kegiatan yang sederhana sebagaimana para nabi dalam agama Islam, ketika para nabi di usia muda melakukan kegiatan menggembala domba. Jadi bisa dibilang kegiatan beternak domba merupakan kegiatan yang sudah menjadi tradisi dan hal biasa bagi ummat Islam khususnya.

Beternak domba bisa di lakukan sendiri atau bekerjasama dengan masyarakat desa yang sudah terbiasa menggembala dan memelihara domba, kami perhatikan banyak petani yang memiliki waktu luang dan lahan kosong namun tidak memiliki biaya untuk membeli bakalan domba dan membuat kandang domba.

Dari tulisan singkat tersebut di atas maka kita bisa membuka lapangan usaha yaitu beternak domba dengan memberdayakan petani di desa-desa, dimana kerjasama tersebut dengan pola bagi hasil sehingga kedua belah pihak di untungkan, misalnya: kita menjadi bapak angkat petani dengan menyiapkan dana tunai untuk membeli bakalan ternak domba dan membuat kandang sementara petani di desa yang merawat dan memelihara serta mencarikan pakan ternak domba kita, setelah domba besar dan ada yang mau membeli untuk kegiatan qurban atau aqiqah maka domba tersebut di jual dan hasil penjualan di pisahkan antara pokok investasi dan keuntungan.

Pokok investasi di kembalikan ke investor atau dibelikan kembali bakalan domba dan keuntungannya di bagi dua antara investor dan petani di desa.

Insya Allah usaha ini berhasil dalam waktu 3 sampai dengan 8 bulan, seperti yang kami jalani di desa Cihideung Udik Kecamatan Ciampea Kabupaten Bogor.

Selamat mencoba dan salam hangat dari Bang Nyo

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun