Bijak Teknologi

Di zaman modernisasi seperti sekarang, manusia sangat bergantung pada teknologi. Hal ini membuat teknologi menjadi kebutuhan dasar setiap manusia. Bagaimana tidak? Hampir semua kegiatan manusia di barengi dengan teknologi. Dari kita berkomunikasi, bertelepon, chating, sosmed, mengerjakan tugas sampai penelitian jurnal-jurnal. Bahkan layanan masyarakat sudah ter-integrasi dengan system online, yang semua itu tidak terlepas dari teknologi.

Pelakunya tidak hanya para intelektual yang melek teknologi, tapi mulai dari anak-anak sampai orangtua walaupun pengetahuan teknologinya tentu tidak sepandai anak-anak muda atau para intelektual muda. Tetapi penerapanya dalam sehari hari, semua bisa mengakses dan menggunakan teknologi, tanpa ada batasan umur golongan maupun tingkat pendidikan.

Salah satu penerapan yang nyata dalam sehari hari adalah penggunaan media sosial seperti Facebook, Twitter, Instagram, Path, BBM, dan berbagai media lainnya. Dengan adanya media tersebut, kegiatan berkomunikasi, mendapatkan informasi, berekspresi sampai menunjukan eksistensi diri sangat mudah di lakukan. Hanya dengan seperangkat gadget atau smartphone semua media sosial berada dalam genggaman.

Menurut informasi yang dilansir dari data Global Web Index,  Indonesia merupakan negara yang memiliki pengguna internet sebanyak 93,4 juta pengguna, hampir semua media sosial dimiliki oleh pengguna internet Indonesia. Hal serupa juga di sampaiakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) mengungkapkan pengguna internet di Indonesia 95 persennya menggunakan internet untuk mengakses jejaring sosial.

Melihat banyaknya dan pesatnya pengguna internet di Indonesia, menggambarkan bahwa masyarakat Indonesia sudah melek akan teknologi, dalam penggunaan mapun dalam pemanfaatan. tetapi tidak semua masyarakat memanfaatkan teknologi dengan bijak. Seperti halnya media sosial yang seringkali malah menjadi permasalahan, membuat masayarakat menjadi ketergantungan, lebih memilih eksis di media sosial, menurunkan hubungan dengan lingkungan yang sebenarnya, yang semua itu bisa menjadikan masyarakat individualis.

Juga tidak bisa dipungkiri dengan berkembangnya media sosial, banyak sekali pengaruh yang datang dari luar negeri dengan secara mudahnya bisa mempengaruhi masyarakat Indonesia. Mulai gaya hidup, tren masa kini, budaya, sampai perilaku mereka yang saat ini sangat mudah untuk ditiru dan diterima oleh masyarakat. Padahal tidak semua pengaruh tersebut sejalan atau sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku di masyarakat Indonesia. Bahkan secara bertahap, nilai nilai dan budaya Indonesia mulai tergeser  oleh pengaruh dari luar tersebut.

Tidak cuma itu, dengan pesatnya penggunaan teknologi khususnya internet. Banyak masyarakat yang terjerumus di dalamnya. Sebagai contoh untuk mengakses situs-situs pornografi dan black market. Walaupun piihak Kemenkominfo sudah berupaya memblokir situs-situs yang berpotensi demikian, tetapi masih banyak yang beroperasi tanpa sepengetahuan Kemenkominfo. Masalah seperti itu seharusnya menjadi perhatian khusunya pemerintah Indonesia.

Sabagai masyarakat yang melek akan teknologi, harus bisa menempatkan diri bagaimana cara memanfaatkan teknologi secara bijak. Seperti media sosial, apa yang harus kita tuliskan dan bagikan kepada publik. Jangan sampai apa yang kita lakukan di media sosial tersebut bisa merugikan diri sendiri dan orang lain. Karena informasi yang kita bagikan itu sangat mungkin bisa diakses oleh siapa saja.

Juga dengan adanya internet, kita bisa manfaatkan kegunaanya untuk wadah kita berkespresi dan berkarya. Berhati hati terhadap informasi yang tersebar di internet, seperti banyak iklan atau penawaran menggiurkan yang sebenarnya kedok penipuan. memfilter diri kita dari pengaruh dari luar, provokasi dari negara luar, yang semua itu sangat mudah kita jumpai di internet. Melek teknologi itu bagus dan lebih bagus lagi di barengi dengan bijak tekologi.