Mohon tunggu...
Erny Kusuma
Erny Kusuma Mohon Tunggu... Wiraswasta - Suka kuliner dan jalan-jalan, kemudian diurai dalam sebuah artikel.

Penikmat indahnya wisata alam Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Ketika Pola Hidup Sehat Mengemuka

28 Agustus 2018   01:01 Diperbarui: 28 Agustus 2018   01:01 899
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sehat adalah modal penting dalam hidup kita. Dengan sehat kita mampu melakukan semua aktivitas. Sehat pula yang membuat kita jauh dari segala macam penyakit. Rasanya juga miris kalau banyak uang tapi badan jauh dari kata sehat. Apalagi yang kurang mampu, kalau tak sehat semakin runyam hidupnya. Betul kan?

Untuk mendapatkan tubuh yang sehat diperlukan pola hidup yang sehat pula. Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO) pola hidup sehat adalah seimbangnya antara asupan gizi yang masuk ke dalam tubuh dengan energi yang keluar. Asupan gizi itu diperoleh dari makanan yang kita konsumsi sehari-hari. Sedangkan energi yang keluar berupa aktivitas kita.

Pergeseran Pola Hidup Sehat

Jaman now seseorang kadang karena sibuknya bekerja sampai lupa untuk makan. Bukan tidak mungkin hal itu dilakukan secara berulang-ulang dan hampir setiap hari. Sehingga terjadi pergeseran pola hidup yang sehat menjadi tak sehat.

Padahal untuk menjadi sehat harus mengikuti pola yang benar. Seperti sebelum berangkat kerja harus sarapan, banyak makanan bergizi dan makan secara teratur. Apa jadinya tubuh kuta, jika diforsir untuk bekerja, tetapi tidak diimbangi dengan asupan makanan yang baik? 

Jawabannya pasti sakit! Kalau sudah mengalami keadaan dimana kita hanya bisa berdiam di kamar dengan setumpuk obat, kita baru menyadari bahwa hidup perlu menjaga kesehatan tubuh.  Bahwa sehat itu penting, sehat itu mahal, bla..bla..bla..

Pola Hidup yang sehat sebetulnya mudah dijalankan oleh siapa saja. Dibutuhkan niat dan konsistensi diri untuk menjakankannya.  Seperti standarisasi dari WHO bahwa pola hidup sehat yakni adanya kesimbangan antara asupan yang masuk dengan energi yang keluar. Jadi sebaiknya harus bagaimana?

Pedoman Gizi  Seimbang Untuk Hidup Sehat

Beberapa tahun lalu kita mengenal slogan, untuk hidup sehat harus mengkonsumsi 4 sehat 5 sempurna. Slogan itu dicetuskan tahun  1950-an oleh ahli  ilmu gizi pertama Profesor Poerwo Darminto. Dari mulai bersekolah  TK sampai SMA kita disetel pemahaman tersebut. 4 sehat 5 sempurna  terdiri dari nasi, sayur, lauk pauk, buah-buahan plus susu. Namun seiring berkembangnya jaman, banyak hal-hal yang berubah dan tidak relevan lagi. 

Kini bukan  4 sehat 5 sempurna lagi  tapi berubah menjadi Pedoman Gizi Seimbang. Dimana didalamnya  mencakup lebih luas dan lebih banyak apa-apa yang harus dilakukan untuk menjadi sehat.

Apa saja yang termasuk dalam Pedoman Gizi Seimbang? 

1. Syukuri dan nikmati aneka ragam makanan.

Bersyukur itu nikmat sekali. Ketika kita memakan makanan tanpa harus mencela atau menggerutu. Orang Jawa menyebutnya "nriman" apa yang telah dihidangkan oleh seorang ibu atau istri. 

2. Banyak mengkonsumsi sayur dan buah-buahan.

3. Biasakan mengkonsumsi lauk pauk berprotein tinggi.

4. Membatasi makanan yang manis, asin dan berlemak

5. Biasakanlah sarapan sebelum beraktivitas.

6. Perbanyak minum air putih.

7. Bila membeli makanan di toko, supermarket dll perhatikan label pada kemasan. Misalnya tanggal kadaluarsa dll..

8. Budayakan mencuci tangan untuk kebersihan diri.

9. Lakukan aktivitas fisik yang cukup dan pertahankan berat badan yang seimbang.

10. Melakukan olah raga.

Dengan berpedoman pada hal tersebut diatas, pola hidup sehat dijaman now  bakal kita dapatkan. Setidaknya saat dimana jaman millennial yang selalu ingin instant, kita bisa terhindar dari pola hidup yang tak sehat. Menjalankan secara intens pedoman diatas, sehat pasti akan menyatu dengan tubuh kita...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun