Menyiasati Pengeluaran di Bulan Ramadhan
Banyak orang bilang kebutuhan hidup di bulan Ramadhan mengalami kenaikan. Hingga terjadi pembengkakan keuangan untuk alokasi belanja rumah tangga alias boros. Entah kenaikan itu bisa dari harga bahan pangan ataupun kenaikan tingkat konsumerisme yang tinggi. Tapi yang pasti umumnya harga-harga kebutuhan pokok memang mengalami kenaikan.
Pada bulan puasa selain harus mengkonsumsi makanan sehat juga biasanya ada sajian takjil setiap hari. Takjil atau kudapan selingan ini  dimakan biasanya selepas sholat Tarawih atau dimakan saat berbuka puasa. Ini juga termasuk dalam pengeluaran ekstra selama puasa.
Memakan makanan sehat saat puasa itu perlu. Ini dimaksudkan agar kita selama melaksanakan ibadah puasa bisa kuat hingga waktu berbuka. Tentu saja membutuhkan asupan gizi yang seimbang. Gizi tersebut bisa berasal dari sayuran, ikan, telur ataupun daging dll.
Sementara harga melambung. Banyak ibu rumah tangga bingung bagaimana mengatur keuangan supaya bisa mencukupi kebutuhan selama puasa agar tidak boros. Berikut 3 hal yang dapat menyiasati keuangan supaya tidak boros di bulan puasa:
1. Belanja seperlunya sesuai kebutuhan. Harus ada perencanaan dalam berbelanja. Bila belanja ke pasar sebaiknya catat semua yang akan dibeli. Sehingga tetap terkontrol pengeluaran berbelanjanya.
2. Memasak sendiri sayur, lauk pauk juga takjil. Dengan memasak sendiri bisa lebih terkontrol pengeluaran keuangannya. Sekali-kali ngabuburit juga boleh untuk variasi berbuka puasa.
3. Sementara keluar rumah kalau ada perlu saja. Ini cara yang ampuh untuk menahan diri tidak berbelanja yang bisa menghabiskan dana diluar rencana.
Bila 3 cara diatas bisa dilakukan dengan baik, insha allah  pengeluaran dana yang berlebihan tidak terjadi. Asalkan semua bisa dikontrol dengan baik dan tetap jaga komitmen diri untuk tidak berlebihan membeli sesuatu. Dan pastikan borospun bisa dihindari.
