Mohon tunggu...
Erny Kusuma
Erny Kusuma Mohon Tunggu... Suka kuliner dan jalan-jalan, kemudian diurai dalam sebuah artikel.

Penikmat indahnya wisata alam Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Jelang Ramadan, Tradisi "Megengan" yang Tetap Terjaga

15 Mei 2018   20:50 Diperbarui: 16 Mei 2018   13:03 846
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tradisi megengan dengan saling kirim apem dan kue lainnya (dok.pribadi)

Jelang Ramadhan: Tradisi Megengan yang Tetap Terjaga

Nuansa Ramadhan sudah kental terasa.  Seperti tahun-tahun sebelumnya,  menjelang bulan suci ini umat Islam mempersiapkan diri untuk menyambutnya.  Diantaranya membersihkan diri dari kesalahan dengan meminta dan saling bermaaf-maafan. 

Di media sosial baik FB,  WA atau lainnya mereka saling mengucapkan maaf. Selain itu juga saling ucap sambut bulan Ramadhan.  Momen bermaafan dan ucap sanbut tersebut sudah menjadi hal yang lazim pada kebanyakan orang. 

Bulan Ramadhan dan Tradisi Jawa

Ada beberapa hal yang dilakukan masyarakat dalam menyambut bulan suci Ramadhan. Seperti di Malang,  Jawa Timur misalnya.  Menjelang Ramadhan tradisi membersihkan makam leluhur, keluarga dan handai taulan adalah hal yang sering dilakukan.  

Warga Malang akan berduyun-duyun memenuhi komplek pemakaman.  Seperti di komplek pemakaman Samaan pun banyak dikunjungi peziarah.  Mereka disambut oleh para pembersih makam. Setelah makam dibersihkan dilanjutkan dengan acara kirim doa. Mendoakan agar para leluhur yang sudah meninggal dimaafkan segala dosanya. 

Tradisi lain yang masih terjaga adalah kirim-doa yang ditandai dengan adanya kue apem. Konon apem berasal dari kata afuan yang berarti maaf.  Dalam masyarakat Jawa, Apem adalah kue tradisional yang tidak boleh ditinggalkan saat mengirim doa untuk orang yang sudah meninggal. Biasanya di kampung-kampung masih ada yang mengirim hantaran kue-kue sebagai tradisi menyambut bulan puasa

Hantaran itu terdiri dari kue-kue tradisional dan biasanya sebagai pelengkap adalah buah pisang. Dalam satu kampung atau RT masing-masing rumah saling berkiriman. Sehingga terkesan seperti kunjungan silaturahim antartetangga untuk saling bermaafan.  Disitulah terjalin kerukunan umat dalam hidup bermasyarakat. 

Tradisi menyambut bulan Ramadhan kerap dinamakan Megengan. Megengan dimaknai dengan kata menahan.  Karena puasa itu identik dengan menahan lapar,  haus dan hawa nafsu. Dikaitkan dengan bermaaf-maafan dengan sesama agar dalam menjalankan ibadah puasa tak ada lagi ganjalan dalam hati. 

Persiapan Ramadhan bagi kaum ibu

Ramadhan bisa dijadikan momen sebagai ladang amal dalam melakukan kewajiban berpuasa.  Selain itu kita diharapkan  lebih kushu beribadah khususnya melaksanakan sholat 5 waktu dan sholat tarawih. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun