Mohon tunggu...
Nita Puspita Dewi
Nita Puspita Dewi Mohon Tunggu... -

-simple-supple-

Selanjutnya

Tutup

Humor

Pengalaman pertama di pengadilan negeri

20 Oktober 2010   06:43 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:16 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humor. Sumber ilustrasi: PEXELS/Gratisography


Kejadian ini terjadi hari Kamis tanggal 14 Oktober 2010 di salah satu Kantor Pengadilan Negeri (PN) di Yogyakarta. Saya dan teman-teman kelas saya ditugasi oleh seorang dosen kami untuk mengadakan pengamatan jalannya sidang di Pengadilan Negeri.

Ternyata saya dan teman-teman saya sama-sama belum pernah masuk ke Pengadilan Negeri (PN). Dengan bermodal percaya diri tinggi, kita berangkat bersama dari fakultas kami dengan menaiki sepeda motor. Sesampainya di salah satu Pengadilan Negeri di Yogyakarta, kita masuk secara bersama-sama dan diiringi suara gaduh seperti yang biasanya teman-temanku lakukan jika ada perkuliahan di kelas (saya juga terkadang ikut rame,hehe).

Kelakuan kami itu membuat orang-orang yang ada di dalam PN menatap kami dengan senyuman yang bisa diartikan “ya ampun kaya anak SMA mau demo aja” (mungkin) atau “ya ampun kampungan banget (mungkin juga). Saya tak tahu apa yang ada di pikiran orang-orang itu, mungkin saja mereka acuh dengan kedatangan kami.

Sesekali diingatkan oleh salah satu teman saya agar tidak rebut dan agar tidak menjadi pusat perhatian orang sekitar, tetapi kegaduhan tersebut terjadi kembali sesaat setelah diingatkan. Karena capek mengingatkan, akhirnya saya dan teman saya itu memutuskan untuk jalan-jalan melihat ruangan-ruangan di PN sambil menunggu sidang dimulai. Pada papan pengumuman tertulis bahwa ada beberapa sidang perkara perdata pada hari ini, yang kata petugas disitu kira-kira akan dimulai pukul 09.00.

Tapi ternyata kesabaran kami diuji, kami menunggu kira-kira sampai pukul 10.30 belum ada sidang yang dimulai. Saat kami semua sedang menunggu banyak kejadian lucu yang terjadi. Seperti teman-temanku yang berfoto-foto di ruang sidang yang masih kosong, katanya biar ada bukti konkrit kalau kita uwdh pernah ke PN. Kemudian ketika saya sedang duduk di ruang sidang, di depan ruang sidang tersebut ada ruangan yang sedang diperbaiki pintunya, yang memperbaiki pintu itu mengetuk-ngetukkan palunya seperti hakim yang sedang mengetuk-ngetukkan palu saat memutuskan perkara. Secara reflek teman-temanku yang sedang menunggu di ruang tunggu depan, langsung berlari ke arah sumber suara. Mereka mengira bahwa sidang sudah dimulai. Spontan saya dan teman-teman saya yang dari tadi berada disitu tertawa terbahak-bahak melihat kepolosan wajah teman-temanku yang juga lelah menunggu sedari tadi.

Baru pada pukul 11.00 siang ada sidang yang akan dimulai dengan pihak penggugat yaitu Prof.Dr.Sri Edi Swasono dengan pihak tergugat yang datang adalah wakil dari AURI. Tak sebanding dengan penantian kami yang lama, sidang hanya berjalan beberapa menit dan hakim memutuskan bahwa sidang ditunda. Hal yang baru kita ketahui juga bahwa sidang itu belum tentu lama. Ada kejadian lucu setelah kita keluar dari ruang sidang, salah satu teman saya mengatakan bahwa penggugat tadi adalah suami dari Meutia Hatta (anak Moh Hatta) yang kemudian ada teman saya juga yang langsung bertanya, apa benar bahwa yang tadi di dalam adalah suami Meutia Hatta? Kemudian dia mengatakan “ya ampun gag nyangka bisa ketemu orang penting”. Saya kembali tertawa mendengar perkataan polos temanku tadi.

Kemudian kami beranjak pergi ke arah pintu keluar yang arahnya melewati ruang-ruang sidang. Ketika melewati ruang-ruang sidang ternyata ada sidang yang sedang berjalan. Beberapa dari kami memutuskan untuk masuk dan melihat jalannya sidang. Ketika kami masuk ke dalam, suasana di dalam lumayan ramai.Kemudian kami duduk. Belum ada 2 menit kita duduk, hakim mengetukkan palunya dan berkata sidang ditutup. Kemudian kami keluar dan teman saya mengatakan “baru aja duduk udah main selesai aja tu sidang”. Rasanya capek tertawa terus, tapi kejadian itu lucu dan membuat saya merasa kaya orang polos (tidak tahu apa-apa ). Tapi namanya juga baru pertama, dari yang pertama itu kita akan tahu.

Akhirnya kami semua pulang menuju kampus untuk kuliah denagn membawa pengalaman pertama datang ke Pengadilan Negeri.

Tapi tugas saya dan teman-teman saya untuk melakukan pengamatan di Pengadilan Negeri belum selesai. Jadi, apakah ada kejadian lucu lain yang akan terjadi?????

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun