Berkeliling Desa Membangunkan Sahur dengan Media Kentongan Bambu
Kentongan bambu jika dipukul mengeluarkan bunyi tong ... tong ... tong! Di bulan Ramadan sudah menjadi tradisi untuk kalangan anak-anak dan remaja di desa, melakukan pukul kentongan bambu ketika sahur.
"Sahur! Sahur! Bapak, Ibu, Adik, Kakak, sahurrrrrrrr ... sahurrrrrr"
Begitu kami berteriak seiring lagu yang dibunyikan melalui kentongan bambu.
Sehari sebelum puasa biasanya teman-teman berburu bambu, botol, dan alat-alat kentongan lain yang bisa dipukul. Seadanya yang ada di rumah, asalkan bisa menimbulkan bunyi.
Kalau di Jawa kentongan bambu bisa disebut juga dengan nama 'Thethek', yang berasal dari suara yang dihasilkan ketika dipukul.
Akan ada yang berjaga di malam hari, kemudian membangunkan anak-anak satu persatu, dan kami kemudian melakukan keliling desa dengan menabuh kentongan. Aslinya mata mengantuk luar biasa, tapi kegiatan ini terjadi hanya sekali setiap tahun, maka saya tidak pernah melewatkan kesempatan ini. Teman-teman saya biasanya mengetuk jendela rumah untuk membangunkan saya, dan mengajak untuk melakukan keliling. Sudah macam orang ronda saja hehehe ... tapi ini seru! Apalagi masih anak-anak.
Tradisi Unik Saat Ramadan Tiba
Seperti yang kita ketahui Indonesia merupakan negara yang mayoritas pemeluk agamanya Islam, dan di bulan suci Ramadan ada tradisi membangunkan sahur yang unik.