Mohon tunggu...
Nyimas Wulandari
Nyimas Wulandari Mohon Tunggu... Guru - Guru BK SMP Negeri 2 Pangkalpinang

Assalamu'alaikum. Saya Nyimas Wulandari, Panggilan akrab Nyimas. Saya seorang guru bimbingan dan konseling yang sangat hobby travelling. Saya juga berminat sekali dibidang sosial, psikologi, dan anak-anak. Saya anak daerah yang juga peduli untuk memajukkan sektor pendidikan dan pariwisata, sebab itu saya aktif juga di kepengurusan Genpi Provinsi Kep. Babel dan organisasi sosial lainnya.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Antusiasme Peserta Didik SMP Negeri 3 Pangkalpinang Mengikuti Uji Kemahiran Bahasa Indonesia (UKBI)

12 Desember 2022   06:21 Diperbarui: 12 Desember 2022   06:30 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Oleh: Alien Novisa dan Nyimas Wulandari

Kemampuan berbahasa Indonesia untuk menulis dan berbicara selalu menjadi topik yang menarik. Hal ini dikarenakan bahasa adalah salah satu cara untuk bersosialisasi dengan dunia luar dan berkomunikasi. Komunikasi yang baik bisa terjalin jika memiliki kemampuan berbahasa yang baik. Oleh karena itu, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengembangkan Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI). 

Hasil UKBI bisa menggambarkan kemahiran peserta uji menggunakan berbahasa Indonesia. Adapun, peringkat UKBI dipetakan ke dalam tujuh peringkat, predikat, dan rentang skor. Ketujuh predikat dapat diserangkaikan dalam satu ungkapan Isu Unggul Managitas (Istimewa, Sangat Unggul, Unggul, Madya, Semenjana, Marginal, dan Terbatas). 

Peserta didik SMP Negeri 3 Pangkalpinang mendapatkan undangan untuk mengikuti UKBI dan disambut dengan antuasiasme peserta didik. Akan tetapi, karena ada kuota peserta maka hanya 82 dari 938  peserta didik yang bisa mengikuti Uji UKBI. Peserta didik yang mengikuti UKBI adalah siswa kelas 9 SMP Negeri 3 Pangkalpinang.

Pelaksanaan UKBI dilakukan di hari Kamis tanggal 23 September 2021, bertempat di Ruang Multimedia SMP Negeri 3 Pangkalpinang. UKBI dilakukan secara daring dan terbagi menjadi 2 sesi yaitu sesi pagi dan sesi siang. Semua peserta didik dan panitia yang terlibat dalam UKBI telah mengikuti protokol kesehatan yaitu memakai masker, mencuci tangan dan mengukur suhu badan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan dan langsung pulang ke rumah. 

Jadwal pelaksanaan sesi pagi seharusnya pukul 08.00 WIB, tetapi terjadi kendala teknis sehingga diundur pukul 10.00 WIB. Pengunduran waktu pelaksanaan kegiatan ini tidak mengurangi antusiasme siswa SMP Negeri 3 Pangkalpinang. Peserta didik tetap bersemangat mengikuti UKBI.

Adapun, hasil dari penilaian UKBI memiliki nilai tertinggi 397 dengan rincian sebanyak 16 orang yang mendapat predikat marginal dengan skor tertinggi sebesar 397 dan skor rata-rata adalah 349,875. Peserta yang memiliki predikat terbatas sebanyak 31 orang dengan skor tertinggi sebesar 319 dan skor rata-rata adalah 284,71 sedangkan peserta yang mendapatkan hasil tidak berpredikat sebanyak 14 orang, skor tertinggi 250 dan terendah 138, skor rata-rata sebesar 219,02. Ada 21 peserta yang belum menyelesaikan tes sehingga tidak mendapatkan hasil skor. Penyebab peserta didik belum menyelesaikan tes adalah kehabisan waktu dan kendala teknis pada komputer sehingga tertinggal dari waktu jadwal UKBI.

Berdasarkan hasil UKBI, kita bisa melihat kemampuan berbahasa Indonesia peserta didik. Terlihat bahwa peserta didik jarang menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa sehari-hari. Apalagi sejak pandemi covid-19 pembelajaran dilakukan secara daring, praktek penggunaan bahasa Indonesia dalam keseharian jarang dilakukan.  

Meskipun begitu, hasil UKBI ini tidak bisa menjadi cerminan kemampuan berbahasa Indonesia seluruh perserta didik SMP Negeri 3 Pangkalpinang. Hal ini dikarenakan jumlah peserta didik yang mengikuti hanya 82 dari 938 peserta didik. Selain itu, 82 peserta ini bukan sampel yang mewakili penelitian yang menggambarkan kemampuan peserta didik SMP berbahasa Indonesia.

Walaupun hasilnya belum maksimal, tetapi kemampuan berbahasa Indonesia mereka masih bisa dikembangkan lagi. UKBI bisa menjadi semangat untuk peserta didik lebih giat mempelajari bahasa Indonesia  dan mempraktekkan hasil belajar dalam kegiatan sehari-hari. Selain itu, UKBI bisa memacu peserta didik menggunakan bahasa Indonesia ketika berselancar di media sosial karena bisa berbahasa Indonesia yang baik dan benar itu hebat. Oleh karena itu, mari bangga menggunakan bahasa Indonesia di kehidupan sehari-hari.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun