Mohon tunggu...
Nyimas Hilmiyati
Nyimas Hilmiyati Mohon Tunggu... Penerjemah - Selalu bersyukur

seorang ibu rumah tangga dengan 6 orang anak yang sudah gemar menulis sejak di bangku sekolah dasar.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Cinta Seorang Gadis Kecil

19 November 2020   23:38 Diperbarui: 19 November 2020   23:47 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bila senja tlah tiba
Hatiku terus berbunga
Berbukit bunga malah
Saat pintu rumah terketuk
Sesosok pria tampan
Dengan tas ransel mirip tentara
Minta dipersilakan masuk
Aku tersipu
Melompat girang dan mengiyakannya
Sambil berlari kencang menuju dapur
Kubuka kulkas yang baru ibu beli
Lalu kuseduh sirup kuning yang kondang itu
Kuserahkan gelas dingin manis pula
Tentu saja langsung kau sambut dan kau teguk habis
Mau lagi?
Tanyaku lugu
Ya katamu lucu
Begitulah aku
Setiap kau hadir di rumahku
Kala kusadar kau tak bisa lagi datang ke rumah
Kau sedang sibuk dengan tugas akhirmu
Aku berusaha memahami
Tapi tetap tak sampai pemahaman itu
Nyaris sebulan kau menghilang
Hingga kau kembali mengetuk pintu rumahku
Kau berkata, itu hari terakhir kau bisa menjengukku
Kau akan merantau ke ibukota
Masih tak kupahami
Kau bicara apa
Aku memelukmu
Meminta kau membawaku
Katamu tetap tak bisa
Karena aku masih sekolah
Ya itu puluhan tahun lalu
Saat aku berusia 8 tahun
Sedang kau berusia 22 tahun
Kubaru paham kenapa cinta tak bersambut
Karena aku masih kecil
Kau dewasa sekali
Hmm, di mana kamu sekarang?

Nhj, Jakarta, 05 November 2017

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun