Mohon tunggu...
nyi ayu khofifah
nyi ayu khofifah Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa biasa

Mahasiswa Studi Agama-agama UIN Raden Intan Lampung

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sejarah Agama Khonghucu

28 Desember 2020   17:46 Diperbarui: 28 Desember 2020   17:59 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Konghucu atau dalam dialek Hokkian yang di sebut dengan Confucius merupakan tokoh yang sangat berperan penting dalam kebudayaan Tionghoa. Confucius di anggap sebagai sejarahwan, budayawan, tokoh filsafat, guru bangsa yang bijak, tokoh pemersatu, sampai di anggap sebagai seorang nabi bagi mereka yang menganggap bahwa ajaran yang beliau bawa sebagai sebuah agama. 

Dalam penyebaran ajarannya, Confucius mengalami lika-liku yang cukup panjang, mulai dari pertentangan sampai dengan dianggap sebagai penyebab kemunduran dan kebodohan bangsa.

        Confucius yang di gambarkan sebagai sosok yang sangat bijak. Perwatakannya yang sangat tegas dalam menyikapi sebuah masalah dan beberapa prinsip kemanusiaan yang ia bawa membuat Confucius mempunyai banyak musuh. Salah satu bentuk kemanusiaan yang ia bawa yaitu ketika penyelamatan budak yang kabur dari peristiwa penguburan budak secara hidup hidup dengan para leluhur, Confucius yang mencoba meluruskan sebuah pemahaman tentang budaya yang beliau anggap keliru dengan pemikiran dan pandangannya yang sangat luar biasa.

        Yang cukup menarik dari Confucius adalah anggapan beliau soal pendidikan, ia beranggapan bahwa untuk bisa memajukan negara dengan cara "pendidikan", begitu teliti Confucius memperhatikan setiap orang untuk bisa mengenyam pendidikan.

Penghormatan terhadap Confucius yang dimulai pada abad ketiga, kepercayaan terhadap Confucius mulai masuk dalam kekaisaran bersamaan dengan adanya penyatuan kekaisaran Tiongkok. Tradisi yang mempertahankan ajaran Confucius salah satunya ialah pendirian sekolah yang mengajarkan ajaran Confucius sehingga ajarannya mencakup seluruh negara. Dan pada waktu yang bersamaan pula di adakannya ujian kekaisaran yang ditujukan bagi calon pejabat sipil pemerintahan, yang di ujikan adalah karya-karya klasik dari Confucius.

        Ajaran Confucius diangkat menjadi sebuah agama kekaisaran pada masa pemerintahan kaisar Guang-xu. Kaisar ini sangat terbuka tehadap pembaharuan pembaharuan ide, berkaca dari Rusia dan Jepang pada masa itu yang berhasil menjadi kekuatan baru dunia Timur yang keberhasilan tersebut di dapatkan dari pengetahuan dan pembelajaran dunia Barat. 

Perubahan sistem pendidikan yang coba dibentuk, merubah sistem pendidikan menjadi lebih modern. bukan hanya terpaku dengan pembelajaran klasik Confucius saja, maka dari itu ajaran Confucius di jadikan sebagai agama kekaisaran. Ajaran Confucius ini diangkat sebagai agama di pelopori oleh Kang Yu-wei dan tokoh Confucius akhirnya diusulkan menjadi tokoh suci agama. Bukan hanya itu, Tokoh dan ajaran Confucius dijadikan falsafah pemersatu nasional, sebagai sumber bahasa, sejarah, dan adat istiadat Tionghoa.

        Kemudian Confucius wafat pada tahun 479 M pada usia 73 tahun. Beliau merupakan pelopor dalam upaya membuat pendidikan mampu di akses semua kalangan, beliau memiliki murid di seluruh dunia. 

Karena sikap nya yang bijak beliau di juluki "orang bijak zaman kita", Confucius dengan ajarannya mampu membuat banyak perubahan dalam peradaban Tiongkok khususnya dalam sistem politik, moralitas dan filsafat. Confucius diakui sebagai pemikir dan guru terbesar di zaman kita.

        Satu hal yang perlu kita ketahui bahwa Confucius adalah penerus, pembaharu dan penyempurna Agama Khonghucu. Dalam Agama Khonghucu setidaknya dikenal ada 29 nabi, mulai dari Fu Xi sampai Confucius. Sekitar abad 16 M, Matteo Richi, salah satu misionaris dari Italia melihat bahwa diantara nabi-nabi dalam Ru Jiao, Confuciuslah yang terbesar. Sejak saat itu istilah Confuciansm lebih populer yang di indonesia dikenal sebagai Agama Khonghucu. 

Confucius tidak pernah mendeklarasaikan dirinya sebagai seorang nabi atau pembawa ajaran Khonghucu. Namun, murid muridnya yang setelah wafatnya beliaulah yang menjadikan beliau sebagai seorang nabi pembawa ajaran Confusiunism. Hal itu bisa terjadi karena Confucius yang selama hidupnya membawa misi misi kemanusiaan, bijak nya dalam berperilaku dan sifatnya yang selalu mengupayakan terbaik untuk orang di sekitarnya bahkan untuk bangsanya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun