Mohon tunggu...
Nyi Ai Tita
Nyi Ai Tita Mohon Tunggu... Guru - Guru suasta

Berakit rakit ke hulu berenang renang ke tepian bersakit sakit dahulu bersenang senang kemudian

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kenangan

7 April 2021   11:13 Diperbarui: 7 April 2021   11:16 602
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kenangan

Dulu yah dulu
Tumbuh rasa kagum padamu
Bahkan ingin sekali menjadi kekasihmu
Tapi itulah dulu

Entah mengapa
Nampak sekali  adanya
Tak ada respon menyapa
Kau hanya bilang bahwa kamu luar biasa

Bukan itu yang ditunggu
Tapi kata kata indah untukku
Tetap tak kunjung menghampiriku
Nampak bertepuk sebelah tangan diriku

Diri merasa
Kenapa tak menyapa
Tersadar ini masalah rasa
Tak bisa dipaksa oleh manusia

Hilang lenyap anganku
Berpisah tak pernah ketemu
Itulah takdir yang Maha Kuasa
Tergores lenyap tinggal anganku

Sungguh indah takdir-Mu
Yang Kau berikan untukku
Bukan dia kekasih terbaik untukku
Tetapi kekasih terbaik datang menghampiriku

By Nyi 


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun