Mohon tunggu...
Nyi Ai Tita
Nyi Ai Tita Mohon Tunggu... Guru - Guru suasta

Berakit rakit ke hulu berenang renang ke tepian bersakit sakit dahulu bersenang senang kemudian

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Lembayung

14 Maret 2021   06:13 Diperbarui: 14 Maret 2021   06:23 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Lembayung
Lembayung senja
Merah terbentang di hantaran nuansa
Indah merekah bagaikan bianglala
Tersenyum penuh pesona
 
Takjub memandangmu
Entah apa yang membuatmu
Hingga terpesona memandangmu
Hingga ingin menggapaimu

Oh tak mungkin itu terjadi
Karena engkau hanya hiasaan duniawi
Sebagai pancaran kuasa Illahi
Tuk hamba bisa mensyukuri

Betapa indah goresan Illahi
Tuk hamba dijadikan renungan diri
Tak dapat terjangkau oleh memori
Itulah kuasa Illahi Rabbi

Ku hanya bisa menikmati
Menari-nari tak henti-henti
Menikmati pesona menarik hati
Indahnya pelangi di sore hari

By Nyi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun