Mohon tunggu...
Nyi Ai Tita
Nyi Ai Tita Mohon Tunggu... Guru - Guru suasta

Berakit rakit ke hulu berenang renang ke tepian bersakit sakit dahulu bersenang senang kemudian

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pengalaman Berharga di PPDB

6 Februari 2021   15:56 Diperbarui: 6 Februari 2021   16:03 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Sekitar pukul 13.00 WIB saya akan pulang dari sekolah, sebelum jari print ada tamu yang datang nampak ingin bertanya. Karena aku termasuk bagian dari sekolah, maka aku segera bertanya.

"Maaf pak ada yang perlu saya bantu?"
"Oh iyah Bu, saya mau daftar anak saya, tapi masalahnya begini,...Bu."
Dengan senang hati aku segera masuk ruangan pendaftaran dan mempersilahkan Si Bapak tadi untuk duduk.

"Silahkan Pak duduk, ...!"
"Begini Bu, anak saya sebetulnya harus masuk SD karena usianya udah di atas 6 tahun."
"Betul Pak, ...."
"Masalahnya, saya berpikir ngapain daftar sekolah kalau pembelajaran dilaksanakan daring?"  
"Saya kira wabah covid-19 ini tidak akan selama ini, tadinya dikira cuman sebentar, ...eeeeh ternyata sudah mau setahun?"

"Jadi adenya tidak sekolah yah Pak, ...?"
"Betul Bu....di rumah..." kata si Bapak.
"Bapak mau daftar ke sekolah ini?"
"Mau Bu, ...tapi saya ingin si anak masuk tahun ini!"
"Maksud Bapak, pembelajaran 2020-2021 mungkin yah?"
"Iyah Bu, lagian anaknya sudah ingin kelas 1 SD."
"Oo begitu yah Pak?"

Setelah tahu permasalahannya lewat komunikasi langsung, aku langsung menjelaskan, bahwa setiap sekolah punya program yaitu PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru).

Penerimaan peserta didik baru sudah dimulai untuk tahun ini. Sekarang sudah masuk gelombang kedua. Silahkan daftar bisa lewat online bisa juga langsung.

Setelah daftar nanti sama panitia akan diagendakan untuk putra Bapak ikut psikotest. Psikotes ini bertujuan untuk mendeteksi secara dini kesiapan peserta didik masuk Sekolah Dasar.

Setelah ada hasil dari psikolog mengenai kondisi putra putri Bapak baru panitia mengadakan komunikasi dengan orangtua, bisa bergabungnya di sekolah ini. Kalau orangtua yess kita panitia yesss sekali. Berterimakasih kepada orangtua yang telah mempercayakan putra putrinya untuk menimba ilmu di sekolah ini.

Setelah saya jelaskan, nampaknya  orangtua tersebut masih kekeh ingin putranya masuk sekolah tahun ini. Dengan alasan, putranya ingin tetep masuk sekolah di kelas satu. Masa tahun depan masih di kelas satu juga? Saya takut anak saya nanya seperti itu.

Kalau melihat kondisi seperti ini siapa yang salah dan siapa yang mau masuk sekolah,...he he? Maaf ....hiii....bertanyalah pada rumput yang bergoyang. Waah Nyi ada-ada aja kamu mah...! Emang betul kata Ebit G. Ade.

Karena kekeh petekeh ingin masuk ke kelas 1 tahun ini? Maka saya beri pause...
Apa pausenya? He he ...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun