Koneksi Antarmateri Modul 2.3
Oleh Nyi Ida Nurlaela
CGP Angkatan Ke-6 Kota Sukabumi Jabar
Pada koneksi antarmateri modul 2.3 ini dapat direfleksikan dan disimpulkan sebagai berikut. Merujuk pada pertanyaan, bagaimana peran anda sebagai seorang coach di sekolah dan keterkaitannya dengan materi sebelumnya pada paket modul 2 yaitu pembelajaran berdiferensiasi dan pembelajaran sosial dan emosi? Jawabannya adalah pertama, keterkaitan coaching dengan pembelajaran berdiferensiasi . Pembelajaran berdiferensiasi merupakan proses siklus mencari tahu tentang murid dan merespon belajarnya berdasarkan perbedaan sehingga dalam menerapkan coaching di sekolah harus bisa memahami kebutuhan dari coachee kita dan tidak memperlakukan sama dengan yang lain sehingga dalam pelaksanaan coaching akan memberikan hasil yang diinginkan coachee. Kedua.keterkaitan coaching dengan pembelajaran sosial emosional yaitu pembelajaran sosial emosional mencoba untuk memberikan keseimbangan pada individu dan mengembangkan kompetensi personal yang dibutuhkan untuk dapat menjadi sukses. Bagaimana peran sebagai pendidik dapat menggabungkan itu semua dalam pembelajaran sehingga anak-anak dapat cara efektif dalam konteks lingkungan dan dunia dalam tahap pada pembelajaran sosial emosional adalah menjadi relasi yang setara bagi murid lewat pertanyaan-pertanyaan buka yang diajukan untuk menggali kekuatan diri yang dimiliki oleh murid untuk bisa menemukan sendiri mengapa masalah itu terjadi dan bagaimana tindakan yang harus dilakukan agar masalah yang dihadapinya dapat diselesaikan menurut cara yang ditemukan.
      Dilanjutkan pada pertanyaan kedua, bagaimana keterkaitan keterampilan coaching dengan pengembangan kompetensi sebagai pemimpin pembelajaran? Jawabannya sebagai seorang pemimpin pembelajaran untuk mengembangkan kompetensi dirinya maka keterampilan coaching sangat perlu untuk dimiliki dan diterapkan. Keterampilan coaching tersebut adalah sebagai berikut.  Pertama keterampilan coaching diawali dengan paradigma berpikir coaching yaitu
 fokus pada coachee, bersikap terbuka dan ingin tahu,memiliki kesadaran diri yang kuat. Dan mampu melihat peluang baru dan masa depan. Selanjutnya keterampilan coaching lain yang harus dikuasai adalah prinsip coaching. Prinsip coaching  dikembangkan dari 3 kata kunci yaitu kemitraan, proses kreatif, memaksimalkan potensi. Hal lain yang harus dilakukan seorang coach adalah menguasai tiga kompetensi yaitu kehadiran penuh (presence),  mendengarkan aktif, dan mengajukan pertanyaan berbobot. Yang tak kalah pentingnya seorang coach pun harus menyadari ada hal yang dapat menghambat dalam kompetensi coaching dan hal tersebut harus harus diminimalisasi bahkan dihilangkan. Ketiga hal tersebut adalah asumsi (memberikan anggapan tertentu),melabeli, dan  asosiasi (mengaitkan dengan masalah pribadi). Â
      Dalam coaching supervisi akademik, salah satu yang dikembangkan adalah alur percakapan TIRTA.  Alur percakapan coaching TIRTA dikembangkan dengan semangat merdeka belajar yang membuat kita memiliki paradigma berpikir prinsip dan keterampilan coaching untuk memfasilitasi rekan sejawat agar dapat belajar  dari situasi yang dihadapi dan membuat keputusan-keputusan bijaksana secara mandiri.
Adapaun Alur Percakapan coaching TIRTA adalah sebagai berikut: Â
1.Tujuan dari percakapan;
2. Identifikasi dengan menggali hal yang sedang dibicarakan;
3. Rencana aksi yaitu merencanakan yang harus dilakukan; dan