Stunting menjadi masalah di berbagai nergara berkembang, tidak terkecuali Indonesia. Stunting merupakan salah satu permasalah kesehatan di Indonesia yang berkaitan dengan gizi. Stunting terjadi pada balita di bawah lima tahun karena kekurangan gizi yang ditandai dengan panjang dan tinggi badan yang berada di bawah standar. Stunting dapat memberikan dampak negatif bagi fisik dan mental dari anak, dimana hal ini dapat dicegah apabila penyebabnya diketahui oleh semua pihak. Maka dari itu, untuk membantu mengurangi angka stunting di Indonesia, mahasiswa KKN Universitas Negeri Malang mengadakan Sosialisasi Makanan Pendamping ASI (MPASI) dan Stunting kepada Kader Kesehatan di desa Ngingit, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang.
Kegiatan ini dilaksanakan pada Selasa, 19 Juli 2022 di Balai Desa Ngingit dan dihadiri oleh Kader Kesehatan dan beberapa perangkat desa. Sosialisasi ini membahas terkait pengertian, akibat serta cara untuk mencegah stunting. Serta membahas terkait pengertian MPASI dan penyebab diperlukannya untuk bayi dan anak. Selain itu juga dijelaskan terkait waktu yang tepat untuk pemberian MPASI dan macam serta bentuk dari MPASI. Sebelum kegiatan dimulai, para peserta terlebih dahulu mengisi pre-test yang telah disediakan oleh panitia untuk mengukur pemahaman mereka terkait MPASI dan stunting.
Kegiatan dimulai pukul 10.00 WIB dengan dibuka oleh ibu Reni selaku bidan di desa Ngingit. Kemudian dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh ibu Lucky Radita Alma salah satu dosen Kesehatan Masyarakat dari Universitas Negeri Malang. Pemaparan materi berlansung selama 45 menit, dilanjut dengan kegiatan tanya jawab oleh peserta kepada ibu Lucky dan ibu Reni. Selama berlangsungnya acara, para peserta sangat antusias dalam mendengarkan materi ataupun tanya jawab. Dapat dilihat dari peserta yang semangat mencatat setiap materi penting dari pemateri. Juga dari peserta yang antusias untuk bertanya serta berdiskusi selama acara berlangsung.
Sebelum acara berakhir terlebih dahulu peserta mengisi post-test yang diberikan oleh panitia sebagai bahan evaluasi terkait keberhasilan acara yang telah dilakukan. Kemudian acara diakhiri dengan doa dan foto bersama peserta yang telah hadir dalam acara tersebut. Diharapkan dengan adanya Sosialisasi tersebut dapat meningkatkan pemahaman para kader kesehatan terkait Makanan Pendamping ASI (MPASI) dan Stunting, yang nantinya diharapkan dapat tersalurkan kepada masyarakat sekitar. Sehingga dapat mengurangi angka stunting pada desa Ngingit.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H