Mohon tunggu...
A Hamid Bintang
A Hamid Bintang Mohon Tunggu... -

seorang yang biasa - biasa saja

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pada Langit Itu

24 Juni 2010   07:56 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:19 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Persoalan demi persoalan silih berganti membentang dalam pusaran yang tak berujung

Gejolak – gejolak politik telah menghantarkan keadaan yang buruk dan tragis

Sedangkan para pecundang kian tak karuan

Melintang di jalan

Oh bunda..

Tidakkah engkau faham dan mengerti

Bahwa sejak kau pergi

Negeri ini seperti syetan yang membinasakan

Langit itupun

Terus menghitam mengitari bumi

Karna senyumnya tak lagi seindah kemarin

Saat bumi merasakan kehangatanya

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun