Keanekaragaman hayati laut merupakan keanekaragaman hayati yang melibatkan berbagai jenis organisme, spesies, gen, dan ekosistem yang dapat ditemukan di lautan, sebagaimana diatur dalam United Nations Convention on the Law of the Sea (1982) dalam Pasal XII, “ Perlindungan dan Pelestarian Sumber Daya Laut Hidup” (Pasal192-Pasal196UNCLOS). Inilah mengapa laut di sekitar Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) juga memiliki sumber daya alam yang berharga yang harus dilindungi dan dilestarikan.
Menurut Pasal 61 UNCLOS, negara pantai bertanggung jawab untuk mengatur jumlah ikan yang ditangkap di ZEE dan menerapkan praktik konservasi dan pengelolaan yang efektif untuk memastikan bahwa sumber daya laut yang berharga di kawasan itu tidak terkuras melalui penangkapan ikan yang berlebihan.
Selalu ada perkembangan baru dan isu-isu mendesak di ZEE maritim, terutama yang menyangkut jalan laut, perbatasan laut, dan kerangka kelembagaan untuk mengelola sumber daya energi laut.
Kelautan Indonesia memiliki potensi yang sangat besar dan penting bagi kesejahteraan ekonomi, keanekaragaman hayati, dan keberlanjutan lingkungan. Artikel ini akan membahas beberapa aspek penting tentang potensi kelautan Indonesia dan bagaimana kita bisa memanfaatkannya secara berkelanjutan.
Keanekaragaman Hayati
Kelautan Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang luar biasa, dengan sekitar 20% dari spesies laut dunia hidup di perairan Indonesia. Keanekaragaman ini mencakup berbagai jenis biota laut, termasuk ikan, koral, invertebrata laut, dan mamalia laut seperti lumba-lumba dan paus.
Sayangnya, keanekaragaman hayati ini sedang terancam oleh berbagai faktor, termasuk overfishing, pembuangan sampah dan polusi, serta perubahan iklim. Untuk melindungi keanekaragaman hayati laut Indonesia, perlu dilakukan upaya-upaya konservasi dan pengelolaan yang berkelanjutan, seperti pembentukan taman laut dan penegakan hukum terhadap praktik penangkapan ikan yang merusak.
Potensi Ekonomi
Kelautan Indonesia juga memiliki potensi ekonomi yang besar, terutama dalam sektor perikanan dan pariwisata. Indonesia adalah negara penghasil ikan terbesar di dunia, dan industri perikanan memberikan kontribusi signifikan terhadap ekonomi negara ini. Selain itu, keindahan dan keanekaragaman bawah laut Indonesia juga menarik wisatawan dari seluruh dunia, sehingga memberikan potensi besar bagi industri pariwisata.
Namun, potensi ekonomi kelautan Indonesia juga menghadapi tantangan serupa dengan keanekaragaman hayati. Praktik-praktik penangkapan ikan yang tidak berkelanjutan, seperti penangkapan ikan secara berlebihan dan penggunaan alat tangkap yang merusak, dapat mengancam keberlanjutan sektor perikanan. Selain itu, pembuangan sampah dan polusi dapat merusak lingkungan laut dan mempengaruhi potensi pariwisata bawah laut.
Upaya Konservasi dan Pengelolaan Berkelanjutan