Mohon tunggu...
Nyai RR
Nyai RR Mohon Tunggu... -

elementary of education'12 | the big dream can be true | hidup untuk merangkai dan meraih mimpi | merajut fonem, membingkai cerita |

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Biarkanlah

25 Juli 2014   03:05 Diperbarui: 18 Juni 2015   05:18 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Biarkanlah waktu mempertemukan tanya dan jawab
Biarkanlah waktu menjadi meseum pada untaian fonem
SAYANG, TAKUT, JAGA HATI, kamuflase tercantik dalam hidup
Biarkanlah ia selalu terngiang
Biarkanlah ia menjadi penyemangat dalam nadi
Biarkanlah sebongkah senyum mengiringinya
Meski hitam selalu tegas di atas putih, biarkanlah menjadi pembatas dua dunia
Biarkanlah seorang tetap berperan, meski figuran terpatri jelas
Biarkanlah mengalun indah bagai dentingan jemari lentik Yiruma
Biarkanlah kembang api meletup dalam jiwa terdingin
Biarkanlah simbiosis komensalisme ini berjalan dengan skenario menakjubkan
Biarkanlah saksi bisu merekam setiap tawa dan air mata
Biarkanlah jalan ini selalu berbunga, meski mawar tetap berduri
Biarkanlah dalam detik pedang menguhunus jantung

Selalu ada BIARKANLAH, dalam setiap jengkal ikhlas
Biarkanlah…

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun