Mohon tunggu...
Mariya Luthfiana
Mariya Luthfiana Mohon Tunggu... Guru - Penggiat Literasi, Pengamat dan Aktivis Pendidikan

Kehidupan adalah sekolah sebenarnya

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Apresiasi untuk KSAD yang Utamakan Dialog Selesaikan Masalah di Papua

12 Maret 2024   13:50 Diperbarui: 12 Maret 2024   13:53 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hukum. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Baru-baru ini Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal TNI Maruli Simanjuntak mengatakan bahwa pihaknya akan mengedepankan dialog dalam menyelesaikan masalah di Papua. Sontak hal itu mendapat dukungan dan apresiasi dari berbagai kalangan.

Bukan tanpa alasan. Pendekatan dialog inilah yang dibutuhkan karena akan memprioritaskan aspek kemanusiaan dari pada angkat senjata. Dari dialog juga mencerminkan wajah sesungguhnya TNI yang humanis dan selalu membuka ruang bagi kearifan dan tradisi lokal diakui dan diakomodir dengan baik.

Dengan cara elegan seperti dialog, para pihak di Papua bisa mencari titik temu yang akan membawa kemaslahatan bagi semua pihak. Misalnya, bisa saja bahwa pembangunan masif infrastruktur di Papua itu hanya berdasarkan keinginan kaca mata pemerintah pusat.

Meski menurut kaca mata pemerintah pusat memang pembangunan infrastruktur itu penting bagi Papua. Tapi kan bisa saja masyarakat di sana beda pandangan. Mungkin perbedaan pandangan inilah yang bisa saja membuat sebagian kelompok menginginkan berpisah dari wilayah NKRI.

Dengan dialog, semua pihak duduk bersama. Ketemu logika pusat dan masyarakat Papua asli. Sebab itu, komitmen Pak KSAD mengedepankan dialog harus kita dukung bersama.

Karena sejatinya operasi senjata bukan solusi guna menyelesaikan masalah di Papua. Bukan berarti peralatan TNI tidak lengkap. Tapi akan mengakibatkan banyak warga Papua gugur berjatuhan.

TNI concern pada tujuan agar tidak ada jatuh korban seorang pun. Bahkan kalau bisa, mereka  mereka yang bergabung di kelompok separatisme itu bisa kembali ke pangkuan ibu pertiwi.

Oleh sebab itu, pendekatan dialog adalah misi mulia memulihkan tenun kebangsaan di Papua. Memulihkan saudara sebangsa dan setanah air mencintai kembali tanah airnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun