Siapa yang tidak terharu melihat Tentara Negara Indonesia (TNI) dan Polisi Republik Indonesia melayani masyarakat Papua.
Di kala Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) semakin menampakkan kekejian dan kebiadaban mereka terhadap aparat negara dan masyarakat sipil.
Berdasarkan data yang diterima berbagai sumber dalam medio Maret-Mei, setidaknya puluhan personil TNI-Polri gugur di medan. Sedangkan tak sedikit juga masyarakat sipil menjadi korban kebiadaban kelompok nirkemanusiaan tersebut.
Seperti upaya membebaskan pilot Susiair yang dilakukan TNI-Polri mendapat hambatan besar karena Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) justru balik menyerang. Mereka menyerang tak hanya aparat keamanan, tapi juga menyerang warga sipil beserta fasilitas publik.
Apa yang dicita-citakan KKB telah melampaui batas wajar kemanusiaan. Melanggar hak-hak dasar manusia (HAM) dan membunuh mereka yang tak bersalah.
Kendati demikian, para prajurit TNI-Polri tetap melaksanakan tugasnya dengan dedikasi tinggi. Meski berada jauh dari keluarga, dan di tengah ancaman nyawa yang mengintai.
Diantara tugas sosial yang dilakukan TNI-Polri adalah di bidang kesehatan. Mereka menguatkan ikatan emosional dengan cara melakukan cek kesehatan masyarakat Papua di Pos Kombut, kampung Kombut, Distrik Kombut, Kab. Boven Digoel. Hal itu digagas oleh Satgas Pamtas Yonif 725/Wrg yang dibawah naungan Korem 174/Atw Pos Kombut.
Masih beririsan di bidang kesehatan, Satgas Yonif Raider 321/GT/13/1 Kostrad Pos Papua membagikan tambahan gizi berupa minuman susu secara gratis kepada anak-anak pelajar. Adapun lokasinya bertempat di Distrik Napua, Kabupaten Jayawijaya, Papua.
Satgas Yonif Raider 321 melakukan tambahan gizi bertujuan untuk menekan angka stunting di Papua. Berdasarkan data Survey Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022, stunting di Papua masih tinggi di angka 30 persen. Angka tersebut mengalami kenaikan dibanding 2021 sebanyak 3,8 persen.
Atas dasar itulah, upaya yang dilakukan oleh TNI-Polri sangat relevan dan penting demi menekan angka stunting di Provinsi Papua.
Di sektor perekonomian, TNI-Polri melakukan penanaman bibit kopi dengan memberdayakan masyarakat setempat, Selasa (30/5). Dansatgas Yonif 143/TWEJ, Letkol Inf Ari Iswoyo mengatakan bahwa tujuan menanam bibit kopi guna meningkatkan pendapatan warga setempat di pedalaman Papua.
Tak hanya di bidang kesehatan dan ekonomi, TNI-Polri juga melakukan pipanisasi di dua desa; Desa Yokatapa dan Desa Bazemba. Adalah Pasukan Tengkorak yang menggagas TNI AD Manunggal Air.
Manfaatnya instan terasa oleh kedua desa itu. Sejak dahulu mereka kesulitan mendapatkan air bersih. Kini Pasukan tengkorak telah mampu mengatasinya dengan mengalirkan air ke dua desa tersebut.
Melihat fakta tersebut, masyarakat mendukung aktivitas dan program aparat keamanan negara dengan jalan yang sangat elegan. Memberikan kesan baik, menginspirasi serta memberdayakan masyarakat Papua. Pendekatan humanis inilah yang meraup simpati publik dan di saat yang bersamaan masyarakat muak dengan tindakan keji dan biadab KKB.
Kita selalu mendoakan yang terbaik para personil TNI-Polri diberi keselamatan dan mengutamakan pendekatan yang humanis seperti yang telah dilakukan. Di atas itu semua, kita terus mendorong agar pemerintah terus mengupayakan dialog agar korban tak lagi berjantuhan. Baik dari kalangan aparat maupun warga sipil.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H