Irama angin menghantarku kesana. Ke relief dirimu. Kita membumbung seiring pagi.Walau dunia pergi, suara kita melaju di tengah padang. Siapa dapat menghentikan waktu. Jika langkah kita begitu padu. Tinggalkan saja mereka yang cemburu. Agar teronggok jadi batu. Kita terlahir untuk berlabuh bersama buih-buih ombak. Dijilat matahari menyentuh sekujur lautnya. Walau bumi berguncang. Kita tak akan terpisah. Tinggalkan bulan yang cemburu pada matahari. Tinggalkan Poseidon yang memperkosa harkat Medusa. Kita adalah kita. Bukan mereka. Pada malam kau jejakkan langkah di tengkukku. Dedaunan menari ditiup angin. Hujan dari matamu bukan kesedihan. Juga deras dari mataku. 20-10-2010
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H