Mohon tunggu...
Anysda Puji Pratiwi
Anysda Puji Pratiwi Mohon Tunggu... -

nothing

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Tingkat Kinerja Perusahaan Mempengaruhi Manajemen Laba

11 Januari 2015   02:15 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:23 427
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Manajemen laba (earnings share) merupakan campur tangan manajer dalam proses pelaporan keuangan, di mana manajemen melakukan tindakan yang menaikkan (menurunkan) laba yang dilaporkan. Manajemen laba tidak selalu berhubungan dengan memanipulasi laba atau informasi akuntansi, tetapi dikaitkan dengan pemilihan metode akuntansi yang secara sengaja dipilih oleh manajemen untuk tujuan tertentu.

Secara umum, manajemen laba lebih kepada manipulasi laba. Hal ini dilakukan ketika laba yang dihasilkan perusahaan rendah atau perusahaan mengalami rugi sehingga muncul pelaporan kerugian . Laba yang rendah tentu saja akan melemahkan respon pasar ketika saham ditawarkan. Salah satu alat analisis investor untuk prospek perusahaan di masa depan adalah laporan keuangan. Tetapi laporan keuangan sendiri mempunyai kelemahan yaitu banyaknya dugaan, sehingga perusahaan melakukan manajeman laba.

Bagaimana laba yang dihasilkan perusahaan rendah berkaitan dengan kinerja perusahaan selama periode berjalan. Suatu perusahaan dengan kinerja yang buruk tentunya akan menghasilkan laba yang rendah, begitu juga sebaliknya. Biasanya perusahaan dengan skala yang besar melakukan manajeman laba untuk menghindari pelaporan kerugian. Untuk menutupi kerugian tersebut perusahaan melakukan manajemen laba agar pelapolaran laba menjadi positif.

Tentu saja semua stakeholders (pemegang saham) menginginkan perusahaan yang dia berikan modal merupakan perusahaan yang mempunyai tingkat kinerja yang baik. Dengan tingkat kinerja yang baik tersebut pasti akan menghasilkan laba yang tinggi, sehingga prospek perusahaan di masa depan akan menjanjikan. Tingkat kinerja yang baik berasal dari manajemen perusahaan itu sendiri, mulai dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan, hingga pengendalian semua dilaksanakan dengan terstruktur. Berbeda jika tingkat kinerja perusahaan itu buruk, mungkin untuk program ke depan perusahaan tidak ada perncanaan yang matang, bahkan tidak ada pengendalian yang mencegah tindakan-tindakan diluar wewenang seseorang dalam melaksanakan pekerjaan. Hal tersebut yang memicu rendahnya laba yang dihasilkan atau bahkan perusahaan bisa mengalami kerugian, untuk menghindari laba yang rendah atau pelaporan kerugian tersebut manajeman perusahaan melakukan manajemen laba agar saham yang ditawarkan mendapat respon yang positif oleh pasar.

Sangat sedikit kemungkinan bila perusahaan dengan tingkat kinerja yang baik melakukan manajemen laba. Tingkat kinerja baik tentunya akan menghasilkan suatu hasil yang memuaskan. Dengan hasil memuaskan tersebut akan menjadikan motivasi untuk terus bekerja dengan lebih baik lagi. Manajemen laba adalah cara pintas para manajer untuk menarik para stakeholder untuk menanamkan modalnya. Namun, manajemen laba memiliki risiko yang besar ketika perusahaan terus melakukan manajemen laba, maka semakin sering pula perusahaan melakukan manipulasi, sehingga lama kelamaan kerugian tersebut akan datang dan terungkap.

Anysda Puji Pratiwi.

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun