Mohon tunggu...
Nugroho Widi Susanto
Nugroho Widi Susanto Mohon Tunggu... Guru - Guru

Menulis adalah ekspresi jiwa

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Waktu, Tindakan, dan Konsekuensi

16 September 2023   18:00 Diperbarui: 16 September 2023   18:19 239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Sungguh kalian berada dalam perjalanan (perputaran) malam dan siang; umur yang semakin berkurang, amalan yang selalu tercatat, dan kematian yang akan datang secara tiba-tiba. Siapa yang menabur benih kebaikan, dia akan memanen kebahagiaan. Siapa yang menanam kejelekan, dia akan menuai penyesalan. Setiap yang menanam akan mendapatkan semisal yang dia tanam." ('Abdullah bin Mas'ud)

Dalam pemikiran filosofis Islam, terdapat aspek penting yang menggambarkan konsep waktu, tindakan manusia, dan akibatnya. Pemikiran ini mencerminkan keyakinan fundamental dalam Islam tentang pentingnya tindakan manusia dan konsekuensinya di akhirat. Ada beberapa poin dari nasihat sahabat Nabi Muhammad, Abdullah bin Mas'ud yang dapat kita eksplorasi.

Dalam pemikiran Islam, alam semesta dipandang sebagai entitas yang terus bergerak dan berputar. Malam dan siang adalah contoh nyata perubahan terus-menerus. Ini mencerminkan konsep waktu dalam Islam yang terus berjalan, mengingatkan kita akan sifat berubah dan sementara dari dunia ini.

Setiap hari yang berlalu adalah satu langkah lebih dekat menuju akhir hidup kita. Pesan ini mengingatkan kita tentang kefanaan dunia dan pentingnya memanfaatkan waktu yang tersisa dengan bijaksana.

Dalam pandangan Islam, setiap tindakan manusia dicatat oleh Allah. Ini mencerminkan keyakinan dalam hisab (penghitungan) di hari kiamat, di mana setiap perbuatan akan dihitung dan diberi balasan yang pantas. Ini menjadi pengingat akan pertanggungjawaban akhirat.

Kematian adalah kenyataan yang tak terhindarkan dan bisa tiba-tiba datang kapan saja. Ini menekankan urgensi untuk selalu siap menghadapinya dan menjalani kehidupan yang bermakna.

"Barangsiapa Menabur Benih Kebaikan Maka Akan Mendapatkan Hasil Kebaikan" mengajak manusia untuk melakukan perbuatan yang baik, berbuat baik kepada sesama, dan melakukan amal kebajikan. Dalam Islam, amal baik dianggap sebagai investasi untuk akhirat yang akan membawa kebahagiaan.

"Barangsiapa Menabur Benih Kejelekan Maka Akan Mendapatkan Hasil Kejelekan" memberikan pesan peringatan tentang dampak negatif dari perbuatan buruk. Dalam Islam, manusia dihimbau untuk menjauhi perbuatan dosa dan kejahatan, karena ini akan mendatangkan penyesalan di dunia dan akhirat.

Setiap perbuatan manusia akan menuai balasan, mencerminkan konsep balasan di akhirat dalam Islam. Mereka yang berbuat baik akan mendapatkan kebahagiaan dan pahala, sementara mereka yang berbuat buruk akan menanggung konsekuensi negatifnya.

"Setiap yang Menanam Akan Mendapatkan Semisal yang Dia Tanam", mencerminkan prinsip hukum sebab-akibat dalam Islam, di mana tindakan seseorang akan kembali padanya sendiri. Allah dilihat sebagai Maha Adil yang memberikan balasan yang sesuai dengan perbuatan manusia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun