Era digital telah merevolusi cara kita berinteraksi dengan informasi, komunikasi, dan media. Salah satu dampak paling menonjol dari disrupsi teknologi ini adalah transformasi media tradisional. Sebelumnya, media adalah bidang editor dan jurnalis profesional, namun saat ini setiap individu memiliki kesempatan untuk menjadi pemilik kantor redaksi sendiri. Kemajuan teknologi telah mengantarkan kita pada era dimana masyarakat dapat dengan bebas berekspresi, menulis dan menyampaikan pendapatnya di berbagai platform media.
Artikel ini mencoba mengeksplorasi perubahan paradigma komunikasi dan tanggung jawab pribadi yang muncul akibat disrupsi teknologi dalam komunikasi. Dapat dijelaskan mengapa pepatah Arab yang sering dijadikan pelajaran, khususnya “salamatu al-insan fi hifzi al-lisan” (keselamatan manusia dengan menjaga mulutnya), kini berubah menjadi “salamatu al-insan fi hifzi al-așâbi” (keselamatan setiap orang dengan menjaga jari jemarinya) di era media sosial.
Di era sekarang ini, setiap individu memiliki kesempatan untuk menyampaikan pandangannya melalui jejaring sosial. Hal ini membuka pintu kebebasan berekspresi dan berpendapat, yang merupakan salah satu pilar demokrasi modern. Namun, kebebasan ini juga disertai dengan tanggung jawab besar: memastikan bahwa apa yang kita bagikan secara online adalah akurat, etis, dan bertanggung jawab.
Dalam konteks ini, pepatah Arab terdahulu yang mengingatkan kita untuk berhati-hati dalam berbicara dan berhati-hati dalam berkata-kata kini menjadi lebih relevan dibandingkan sebelumnya. Namun, di era media sosial, penekanannya beralih dari kata-kata ke așâbi, jari jemari yang mengetik status, komentar dan sebagainya. Tindakan kita melalui tulisan jari jemari di media sosial dapat memengaruhi opini, perasaan, dan sudut pandang orang lain. Oleh karena itu, kita harus berhati-hati dalam berinteraksi dan berbagi informasi.
Tanggung Jawab dalam Era Digital
Kebebasan berbicara dan menulis adalah hak asasi manusia yang berharga, namun juga mengandung tanggung jawab yang besar. Di zaman dimana informasi bisa tersebar dengan cepat dan luas, setiap tindakan online mempunyai dampak yang nyata. Dalam konteks ini, kita harus memikirkan segala sesuatunya dengan matang sebelum berbicara atau menulis.
Pentingnya Kepala Dingin
Emosi dapat mempengaruhi pengambilan keputusan kita. Terlalu sedih atau terlalu bahagia bisa menyebabkan kita mengambil keputusan yang tidak bijaksana, termasuk menyebarkan informasi yang menyesatkan atau kontroversial. Oleh karena itu, penting untuk tetap tenang dan tenang saat berinteraksi di media sosial.