Melihat perangai seorang tauke Kim Nam ayahanda Pak BTP, mengingatkan seorang  kakek di kampung asal bapak saya, kendaraan roda empat dengan merk yang sama, kakek itu selalu menjadi garda terdepan untuk masyarakat sekitarnya, ada yang sakit ikut mengantar ke Rumah Sakit bahkan membiayai nya, ada bencana orang yang pertama hadir untuk membantu, masyarakat butuh jalan tidak segan tanahnya direlakan, begitupun lahan sekolah, beberapa sekolah dibangun diatas tanah kakek itu, air bersih butuh tempat untuk bak penampung dan MCK  merelakan lahan-lahan produktif miliknya untuk kepentingan rakyat banyak.  Senyum dan lambaian tangan menjadi khas sang kakek saat tegur sapa. 29 tahun sudah pergi meninggalkan kami semua tapi namanya tetap melekat sampai saat ini.Â
Saya yakin banyak Kim Nam lain di penjuru negeri, begitu dengan jiwa-jiwa seorang BTP, mencintai negeri ini tanpa bertanya asal darimana. Â Kita semua harus bergerak memerangi ketidakadilan dengan karya nyata bukan banyak kata.
Jumlah penonton 866.862 dalam 7 hari pertama kehadiran AMCA di bioskop, sebuah pencapaian yang cukup luar bisa untuk film drama Indonesia dengan tokoh yang masih hidup dan dalam pembatasan ruang gerak.  Kita semua memberikan jawaban untuk  Pak BTP selalu dihati dan dinanti, yang menghotelprodeokan Pak BTP mainnya kurang jauh, belajar kurang tekun, gaul kurang luas, kerjanya kurang keras, dan sangat mudah dipengaruhi oleh hal-hal yang tidak jelas.  Sepertinya kalau para anggota Dewan dan ASN nonton akan banyak yang tertampar sangat keras, nanti masuknya ke sinetron adzab dobel bahkan tripel.
Terima kasih Bang Kurawa, Mas Tuta dan tim serta para pemain telah mengobati kangen kami sama Pak BTP juga menyajikan film keluarga penuh makna.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H