Mohon tunggu...
I. Novita Tfn
I. Novita Tfn Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Kondisi Pendidikan Indonesia

17 Agustus 2016   12:04 Diperbarui: 17 Agustus 2016   12:39 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Pendidikan Indonesia diambang gawat darurat!” . Sebagai salah satu wahana pembentuk karakter bangsa, sekolah adalah lokasi penting dimana para "Nation Builders" Indonesia diharapkan dapat berjuang membawa negara bersaing di kancah global. Seiring dengan derasnya tantangan global, tantangan dunia pendidikan pun menjadi semakin besar, hal ini yang mendorong para siswa mendapatkan prestasi terbaik.

Namun, dunia pendidikan di Indonesia masih memiliki beberapa kendala yang berkaitan dengan mutu pendidikan diantaranya adalah keterbatasan akses pada pendidikan, jumlah guru yang belum merata, serta kualitas guru itu sendiri dinilai masih kurang. Terbatasnya akses pendidikan di Indonesia, terlebih lagi di daerah berujung kepada meningkatnya arus urbanisasi untuk mendapatkan akses ilmu yang lebih baik di perkotaan.

Melihat dari sisi orang luar terhadap guru dan siswa nya .ada dua permasalahan yang sedang dihadapi oleh kita. Permasalahan pertama , Mengapa siswa sekarang malas ke sekolah ? padahal aksesnya mudah serta fasilitasnya sudah baik ? Ini dikarenakan , di Indonesia terlalu banyak mempelajari teori daripada mempraktekan teori tersebut .Padahal orang Indonesia sebagian lebih suka praktek (kerja nyata) , daripada mempelajari teori . Alasan kedua , karena jam belajar di Indonesia terlalu lama , yang menyebabkan siswa dan guru menjadi jenuh dan berakibat pada tidak efektif nya kegiatan belajar mengajar .

Permasalahan kedua , Sering kita mendengar siswa yang mengadukan guru kepada orang tua mereka karena melakukan kekerasan yang disebabkan oleh salah mereka sendiri dan berakibat adanya cekcok antara ortu dan guru. Mengapa demikian ? Karena kurangnya sosialisasi tentang sistem pendidikan antara guru dan orang tua yang menyebabkan miss communication antara ortu dan guru .

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun