Hallo,
Perkenalkan, saya adalah salah satu karyawan di pabrik sepatu. Â Seperti yang diketahui bersama, pabrik sepatu termasuk industri padat karya, karyawannya buanyaaaakkk banget.Â
Meskipun jumlah karyawan fluktuatif, saat ini jumlah karyawan sedang banyak-banyaknya, 24.000 an. Â Setiap jengkal pabrik selalu ada orang. Â Jalan masuk gerbang penuh orang, ke kantin desak-dekasan, ke kamar mandi antri, jajan sikut-sikutan, pokoknya rame banget. Â Secara pribadi saya lebih suka kondisi 2 tahun lalu saat karyawan masih 19.000 an. Â Rasanya lebih lega dan pikiran tidak kusut karena terlalu banyak bertemu orang.
Akhir-akhir ini saya merasa bahwa kebosanan dan mungkin stress dalam pekerjaan dialami oleh banyak karyawan, bukan hanya saya saja. Â Saya masih dalam tahap mempersiapkan pengunduran diri. Â
Saya bukan termasuk orang yang asal keluar, lalu mendadak tidak bisa makan. Â Saya sudah ancang-ancang, dan sampai sekarang masih ancang-ancang. Â Anda berpikir kalau saya terlalu banyak pertimbangan? Iya, memang saya seperti itu.
Meskipun saya bosan, saya berusaha untuk setiap hari masuk kerja, kecuali saya mengajukan cuti. Â Saya juga mencoba untuk selalu menyelesaikan pekerjaan saya, meskipun setelah itu rasanya langsung mengantuk dan punggung pegal semua. Â
Berhubung saya masih diberi upah, saya merasa harus hadir setiap hari dan mematuhi aturan yang ada dari perusahaan karena seperti ada beban moral kalau saya tidak melakukan hal itu. Â
Di tempat saya bekerja, ada sejumlah karyawan yang statusnya no work no pay. Â Persis seperti terjemahannya, karyawan itu kalau tidak masuk kerja ya tidak diberi upah kecuali jika mengajukan segala macam cuti atau sedang sakit. Â
Besaran upah yang tidak dibayarkan sebesar gaji pokok dibagi jumlah hari kerja pada bulan itu, jadi besarannya bisa berbeda tiap bulan. Â Untuk yang tidak masuk kerja tanpa keterangan, selain tidak diberi upah, karyawan yang bersangkutan juga diberi surat peringatan. Â Kebanyakan karyawan, termasuk saya, tidak keberatan dengan surat peringatan. Â
Kami lebih memikirkan besaran upah yang tidak dibayarkan ketika tidak masuk kerja. Â Masalah surat peringatan, nanti setelah 6 bulan juga otomatis hangus, kembali ke fitrah. Â Tidak perlu khawatir.Â
Kesadaran akan kelonggaran aturan tersebut membuat banyak karyawan yang pura-pura sakit. Â Sebenarnya mungkin memang sakit, tapi masih taraf yang bisa ditahan dan dibawa untuk masuk kerja. Â Karena faktor M, males, itu tadi ada yang akan "ah, cari surat dokter aja, biar dibayar". Â Hal ini membuat beberapa tempat praktik dokter "menjual" surat dokter tersebut. Â
Saya beri istilah menjual karena dari beberapa cerita oknum ini akan memberikan harga yang berbeda tergantung jumlah hari yang diinginkan. Â Jadi setelah diperiksa, "pasien" akan ditanya mau istirahat berapa hari? Harga rekomendasi istirahat 1 dan 2 hari beda. Â Tapi itu masih rumor yang saya dengar, karena saya belum pernah mengalami sendiri. Â