Genosida Armenia menandai adanya genosida pertama di abad ke-20yang mengakibatkan jutaan orang-orang Armenia tewas dibantai oleh Turki Ottoman dan hingga saat ini Turki belum mau mengakuinya sebagai tindakan Genosida yang dilakukan secara sistematis.[1]Genosida Armenia merupakan tindakan pembersihan etnis Armenia yang dilakukan oleh pemerintah "Turki Muda" dari Kekaisaran Ottoman 1915-1916 yang mengakibatkan Satu setengah juta orang Armenia dibunuhdari total dua setengah juta orang Armenia di Kekaisaran Ottoman Turki.[2]Jumlah korban tewas pada umumnya karena dibunuh atau meninggal karena kelaparan atau penyakit setelahTurki Ottoman memaksa mendeportasi secara massal orang-orang Armenia dari Anatolia timur (Turki) ke padang pasir Suriah dan tempat lainnya pada tahun 1915-1916.[3]Tindakan genosida ini dilatar belakangi setelah Kekaisaran Ottoman Turki berhasil menguasai Armenia pada abad keenambelas sebagai bagian dari wilayah kekuasaan Islam.[4]
Genosida Armenia kembali mengemuka ketika Israel menuntut pengakuan Turki sebagai pihak yang bertanggung jawab atas peritiwa genosida tersebut. Lebih jauh, hal ini merupakan upaya perlawanan Israel untuk membalas sikap konfrontatif Turki yang menandai semakin memburuknya hubungan Israel-Turki.
Di sisi lain, hingga saat ini Turki belum mau mengakui peristiwa yang dimulai pada 24 April 1915 tersebut sebagai tindakan genosida secara sistematis terhadap bangsa Armenia berdasarkan agama Kristen yang dianut Armenia. Definisi genosida secara tegas telah diungkapkan dalam Pasal Dua dari Konvensi PBB tentang Genosida Desember 1948 yang menyatakan bahwa “genosida sebagai perbuatan yang bertujuan untuk memusnahkan, seluruh atau sebagian, suatu bangsa, etnis, suku bangsa atau kelompok agama...”.[5]melakukan tindakan yang dimaksudkan "untuk menghancurkan, seluruh atau sebagian, suatu kelompok nasional, etnis, ras atau agama".Turki memang mengakui kekejaman yang dilakukannya terhadap Armenia, tetapi berdalih bahwa tidak adanya upaya sistematis untuk menghancurkan orang-orang Armenia Kristen.Dengan demikian, Turki menyatakan bahwa dirinya tidak pernah melakukan tindakan Genosida. Turki menyatakan bahwa dalam kekacauan tersebut tak hanya menimbulkan korban jiwa dari pihak Kristen Armenia tetapi juga menimbulkan banyaknya muslim Turki yang tidak bersalah menjadi korban.[6]
Sebelumnya, hubungan antara Turki dan Israel sangat dekat. Bahkan, Turki sempat dianggap sebagai “teman terbaik” Israel di dunia muslim.[7] Akan tetapi, sejak Israel menyerang kapal Mavi Marmara asal Turki yang membawa bantuan ke Jalur gaza mengakibatkan hubungan antara Israel-Turki agak merenggang. PM Turki Erdogan menuntut agar Israelmeminta maaf atas peristiwa itu sedangkan Israel menolak karena menganggap serangan itu adalah legal. Disamping itu,Turki mengusir duta besar Israel, memutus hubungan militer, memurus kerjasama perdagangan pertahanan dengan Israel, serta mendukung penuh kemerdekaan Palestina dengan mempermalukan Israel di dunia internasional atas tindakannya terhadap rakyat Palestina.[8] Dengan demikian, pengungkitan isu genosida Armenia ke permukaan oleh Israel tentu sangat menyudutkan Turki dan semakin membuat hubungan diantara keduanya semakin memanas.
Nuzulul Dina.
Mahasiswi Ilmu Hubungan Internasional UIN Syarif hidayatullah Jakarta, 2009
[1] Genosida Armenia merujuk pada periode Perang Dunia I dengan rentang waktu tahun 1915-1916. Jumlah total kematian orang Armenia dalam peristiwa genosida Armenia sendiri masih dalam sengketa. Armenia menyatakan bahwa korban tewas sekitar 1,5 orang. Turki menyatakan bahwa korban tewas sekitar 300.000 orang. Sedangkan International Association of Genocide Scholars menyatakan bahwa korban tewas lebih dari satu juta jiwa. http://news.bbc.co.uk/2/hi/6045182.stm
[2]http://www.umd.umich.edu/dept/armenian/facts/genocide.html&usg=ALkJrhie-UhNhTWnohdLQKl1eeHLQOch7g
[3] http://news.bbc.co.uk/2/hi/6045182.stm
[4] Sebelumnya selama 3000 tahun, Armenia berkembang menjadi wilayah yang luas di Timur Tengah yang berbatasan dengan Laut Hitam Mediterania dan Laut Kaspia. Armenia seringkali menjadi target invasi bangsa-bangsa untuk menjadikan Armenia sebagai bagian daridaerah kekuasaannya antara lain diantaranya Persia, Yunani, Romawi, Bizantium, Arab dan Mongol. Dalam hal ini.Turki Ottoman melakukan invasi pertama terhadap Armenia pada abad ke-11. Pada akhirnya di abad ke-16, Armenia berhasil menjadi bagian Kekaisaran Ottoman Turki yang meliputi Eropa Tenggara, Afrika Utara, dan hampir semua wilayah dari Timur Tengah. http://www.unitedhumanrights.org/genocide/armenian_genocide.htm
[5]Kenneth Anderson. Crimes of War: What the public Should Know. New York: W.W. Norton Company, Inc. pp, 188
[6] http://news.bbc.co.uk/2/hi/6045182.stm
[7] http://international.okezone.com/read/2011/09/10/412/501058/israel-tidak-akan-serang-turki
[8]http://arrahmah.com/read/2011/12/28/17049-anggota-parlemen-israel-debat-mengenai-pengakuan-genosida-armenia.html
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H