Touring. Tentu tidak asing lagi bagi anda rider sejati. Menempuh jarak ratusan, bahkan ribuan kilo meter adalah hal biasa. Sebagaimana hobi, sekaligus kebiasaan yang sering saya lakukan.
Kebiasaan yang sudah biasa saya lakukan sejak mahasiswa. Jarak ratusan kilometer antara Yogyakarta -- Mojokerto -- Surabaya bukanlah masalah. Bahkan keliling Pulau Jawa bersama isteri tercinta pun pernah kami lakukan. Itu semua kami lakukan dengan motor. Baik dari jenis matik maupun yang manual.
Terkadang beberapa orang bertanya. Apakah kami tidak lelah melakukan perjalanan tersebut. Tentu saja jawaban saya adalah 'tidak'. Sambil saya beritahukan salah satu tips kuncinya. Siapkan kendaraan dengan sebaik-baiknya.
Satu hal yang selama ini saya lakukan dengan sangat disiplin. Melakukan jasa servis secara berkala di bengkel yang saya kredibel. Ditambah dengan pengisian bahan bakar yang tidak serampangan. Tak heran, motor matik yang berusia 9 tahun pun masih ok. Saya ajak untuk mondar-mandir Surabaya -- Yogyakarta. Meski saat ini saya lebih memilih motor yang usianya lebih muda.
Oh ya, untuk aktivitas touring, saya tak bergabung dengan komunitas apapun. Sebab bagi saya, menikmati perjalanan sendirian lebih memberi nilai. Apalagi kita bisa berhenti dimana pun sesuai kebutuhan kita. Silaturrahim biasanya menjadi salah satu tujuan perjalanan panjang saya.
Eits...balik ke cerita motor ya. Satu faktor penopang utama suksesnya perjalanan kita. Perjalanan hampir 300 kilometer Surabaya -- Yogyakarta bukanlah jarak yang pendek. Ketangguhan motor menjadi pertaruhannya. Utamanya adalah performa mesin. Pilihan oli dan bahan bakar menjadi kunci. Pun dengan cara kita berkendara.
Bahan bakar yang baik. Tentu akan memberi efek terhadap efisiensi dan performa mesin. Mesin bersih akan memacu daya dorong yang baik. Sebab perjalanan panjang tak selalu di atas jalan yang landai.
Hutan Saradan dan Mantingan dikenal cukup banyak dengan tanjakan dan kelokan. Demikian juga kondisi jalan yang tak semulus pipi Puteri Indonesia. 'Jerawat' serta 'komedo' tak akan pernah bisa kita hindari. Belum lagi bila perjalanan dilakukan pada musim penghujan.
Satu yang membuat hati senang. Saat salah seorang tukang servis pernah memberi komentar. Bahwa tak perlu waktu yang lama untuk menyervis motor saya. Sebab kondisi mesin selalu okay. Mungkin hal tersebut tak lepas dari pilihan bahan bakar yang saya pakai.
Hadirnya  bahan bakar dengan teknologi tinggi ternyata sangat membantu. Mengusung teknologi DYNAFLEX. Membantu mesin untuk membersihkan dirinya dari endapan. Sekaligus mengurangi gesekan hingga 80%. Sehingga akan membuat nyaman untuk perjalanan jauh. Sebab mesin tidak mudah untuk menjadi  teralu panas.
Shell V-Power menawarkan solusi cerdas bagi pengendara. Touring jarak jauh. Maupun touring jarang pendek yang biasa saya lakukan antara Mojokerto -- Surabaya. Jalanan sepanjang sekitar 50 kilometer yang cukup angker. Selain sikap pengemudi yang sembrono. Ditambah dengan volume kendaraan yang luar biasa.
Kemacetan menjadi suguhan harian. Tak pelak, kita harus pandai-pandai mengatur gas dan rem. Maklumlah, motor matik yang biasa saya pakai hanya kenal dengan gas dan rem. Hehehe...
Menghindari cara berkendara yang serampangan. Tentu akan membuat mesin motor sehat. Sekaligus menghindarkan kita dari hal-hal yang tak diinginkan di jalanan.Â
Cara cerdas berkendara ditambah dengan pilihan cerdas terhadap bahan bakar bermutu. Membuat efisiensi dan performa mesin bertambah yahud. Imbasnya tentu motor akan semakin awet. Biaya operasional pun bisa lebih ditekan.
Memang butuh waktu. Untuk membiasakan diri dengan pilihan yang terlihat eksklusif. Meskipun akan memberi efek positif jangka panjang. Tapi jika tidak kita mulai dari sekarang. Mau kapan lagi?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H