Karena kami miskin,
Kami selalu berusaha mewujudkan kebutuhan dan keinginan yang bersifat materi.
Karena kami miskin,
Kami cenderung berpikir pragmatis-praktis dengan mengabaikan kepentingan yang lebih besar dan bermakna buat masa depan.
Karena kami miskin,
Kami khilaf dan tamak menikmati sumber dan hasil kekayaan alam secara tidak amanah, sesungguhnya kami hanya memiliki hak guna pakai dan pinjam dari anak cucu kami kelak.
Karena kami miskin,
Mata kami buta, telinga kami tuli, mulut kami bisu menyaksikan, mendengar dan diam dalam ketidakadillan, kemunafikan dan kesewenang-wenangan yang terjadi di sekitar.
Karena kami miskin,
Kami biarkan diri kami dikendarai oleh ego dan nafsu pribadi bukan oleh nurani dan akal.
Karena kami miskin,
Kami lupa, bodoh, dan tidak sadar bahwa kami hanyalah hamba hina dan lemah yang selalu diberi kasih, kekuatan, dan kesempatan ampunan oleh Zat Yang Maha Kaya dan Sempurna.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H