Mengagetkan ketika seorang yang pernah tinggal di Jogja berkisah tentang Kali Code di panggung debat Jakarta. Bukan karena saya memiliki tendensi untuk paslon tertentu, bukan pula karena saya ahli geografi atau semacamnya.
Hanya saja, faktor lingkungan dan manusia yang tinggal Ciliwung dan Code memiliki corak berbeda. Komparasi yang tidak apple to apple dan romantisasi tanpa meninjau konteks kala itu menunjukkan pemahaman yang berbeda atas dua cerita sungai.
Pada dasarnya, sungai menjadi tempat untuk menampung aliran sungai. Fungsi ciliwung tidak terbatas pada aliran air, namun memiliki peran untuk menanggulangi beban banjir yang lekat dalam ekosistem urban Ibu Kota.
Berbeda dengan fungsi tersebut, Kali Code berperan untuk menjadi aliran lahar dari puncak merapi pada siklus empat tahunan. Sesekali, aliran Kali Code dipenuhi dengan aliran lahar dingin kala hujan turun di sekitar puncak merapi.
Konteks sosial yang berlangsung di sepanjang bibir sungai memiliki cerita yang berbeda. Posisi rumah mempengaruhi pola perlakuan dan interaksi antara manusia dengan sungai.
Hal tersebut terjadi di Di Ciliwung posisi tempat tinggal penduduk yang membelakangi sungai mempengaruhi pola interaksi manusia dengan sungai. Pemilik rumah akan cenderung lebih merawat bagian depan dari belakang yang berbatasan bahkan tak jarang berada di atas aliran sungai saat melihat potret Ciliwung beberapa tahun silam.
Fenomena tersebut berbeda dengan posisi pemukiman penduduk dan kearifan lokal yang dipatuhi oleh masyarakat. Kondisi Kali Code kini lekat dengan peran Romo Mangun yang menggerakkan dan melakukan pendampingan warga selama bertahun tahun untuk menjadikan sungai bagian dari kehidupan beberapa dekade silam.Â
Kondisi Kali Code beberapa dekade silam merupakan aliran sungai kumuh dan menjadi tempat pembuangan sampah oleh masyarakat sekitar. Keteladanan Romo Mangun ditunjukkan dengan merubah posisi pemukiman penduduk menghadap ke sungai. Pola pikir yang ingin diterapkan kurang lebih ketika sungai menjadi bagian dari halaman rumah, kebersihan muka rumah merefleksikan sifat penduduk yang tinggal di sekitarnya.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H