Ï
Jika aku memang pantas dibenci.
Tak mengapa bagiku.
Khilafku, mungkin bangsat bagi sekelilingmu.
Tapi asal kau tahu, khilafku, tercipta karena sekelilingmu.
Celaan, nyinyiran, dan tatapan seolah memandangku bagaikan sampah.
Hati mana yang tak terluka.
Hati mana yang kuat.
Mungkin, bagi mereka, itu pantas untukku.
Biarlah, ku tak-peduli. Aku memang terlihat biasa saja, sahabat.
Sahabat, ku harap kau tak langsung percaya di balik bisikan lembut nan bijak.
Karena bisikan lembut tak selalu bermakna positif.
Dan bisikan kasar tak selalu bermakna negatif.
Penilaian manusia tak seakurat penilaian Allah.
Tak mengapa, aku tak di bawah naungan keramaian pujian dunia.
Asalkan ku dibawah naungan pujian Allah Subhanahu wa ta'ala.
Sahabat, jadilah manusia yang cerdik.
Kota Banjarmasin, 06 Maret 2019.
Sumber.Gambar : http://www.salamdakwah.com/artikel/1795-yang-penting-penilaian-allah-bukan-penilaian-manusia
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI