Mohon tunggu...
saturnurse
saturnurse Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

hello aku saturnurse. selamat membaca tulisanku 🤩🤩

Selanjutnya

Tutup

Sosok

Perjuangan Seorang Ibu Penjual Rengginang Demi Menghidupi Keluarganya

23 Juni 2023   09:40 Diperbarui: 23 Juni 2023   10:07 587
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada awalnya, keluarga kami hidup seperti keluarga pada umumnya. Namun, ada situasi di mana Ibu Zaenab mengharuskan membuat dan menjual rengginang sebagai penghasilan tambahan dan untuk membantu perekonomian keluarga kecilnya. Suaminya yang bekerja di luar pulau Jawa membuat Ibu Zaenab ini membulatkan tekad untuk menjual rengginang demi memenuhi keberlangsungan hidupnya.

Selama membuat dan berjualan rengginang ada begitu banyak tantangan yang dihadapi. Misalnya, ketika cuaca sedang mendung, rengginang tidak dapat dijual dan harus dijemur lagi. Di sisi lain, jika cuaca terlalu panas pun rengginang bisa hancur ketika digoreng. Hal tersebut yang membuat Ibu Zaenab suka merasa sedih dan kesal.

Meskipun, membuat dan menjual rengginang ini tergantung pada cuaca, hal ini tidak membuat Ibu Zaenab putu asa dalam berjualan. Dia tetap terus bersabar dan berusaha menjual rengginang karena hanya hal ini yang bisa ia lakukan demi mencukupi kebutuhan sehari-harinya dan membayar tagihan sekolah anak.

Lima tahun belalu, anaknya yang bernama Mella memasuki kelas 3 SMA dan adiknya yang bernama Lala memasuki kelas 3 SMP. Usahanya pun tetap berjalan dan mendapatkan banyak pelanggan baru. Sampai pada suatu hari ia jatuh sakit selama 2 minggu dengan gejala demam dan kedinginan. Ia sakit karena menginjak serpihan beling yang tidak terlihat dan menyebabkan infeksi pada kakinya. Anaknya pun segera menghubungi keluarganya untuk membawanya ke Rumah Sakit. Keluarganya sempat kesulitan mencari Rumah Sakit yang dapat menerimanya dikarenakan banyak ruangan yang sudah penuh. Kakinya terus mengeluarkan darah dan air  yang membuat anak-anaknya sedih. Setelah melewati banyak kendala akhirnya ia dirawat di Rumah Sakit dan menjalani operasi.

Sudah sebulan sejak ia menjalani operasi dan terus mendapatkan perawatan di rumah. Meskipun, ia mengetahui bahwa saraf dan otot-otot jarinya sudah tidak berfungsi kembali, ia masih tetap semangat dan berusaha yakin bahwa ia akan sembuh kembali seperti sebelumnya. Ia tetap bersemangat dan yakin akan sembuh sepenuhnya agar ia tetap terus bisa membantu menghidupi keluarganya.

Pasca kejadian tersebut, ia tetap masih menjalani usahanya seperti biasa dan dibantu sama suaminya yang sudah kembali ke pulau Jawa. Meskipun, anak pertamanya setelah lulus dari bangku SMA tidak langsung mendapatkan pekerjaan, tetapi ia selalu berusaha untuk membantu Ibunya agar adiknya masih SMP itu masi bisa terus bersekolah.

Hari demi hari, bulan demi bulan telah ia lewati. Sampai pada akhirnya luka yang ada pada kakinya mengalami kemajuan.

Sampai pada akhirnya, tepat tanggal 14 Juli 2021 Ibu Zaenab seorang penjual rengginang ini menghembuskan nafas terakhirnya.

Tiga hari sebelum ia meninggal, ia masih sempat membuat rengginang. Ia masih semangat untuk membuat rengginang karena ia masih merasa memiliki tanggung jawab untuk menghidupi keluarganya. Ia mendapatkan penghasilan hanya dari menjual rengginang, jika ia tidak berjualan maka ia tidak dapat penghasilan tambahan dan tidak dapat memberi anak-anaknya uang jajan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun